YOGYAKARTA – Puisi memiliki keindahan tersendiri dalam penyampaian makna. Bahasa yang digunakan dalam puisi penuh dengan irama, majas, dan makna mendalam. Tidak heran jika puisi menjadi salah satu bentuk ekspresi paling populer di dunia sastra.
Dalam perkembangannya, puisi terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan bentuk, gaya, dan isi yang disampaikan. Secara umum, ada dua kategori besar yakni puisi lama dan puisi modern. Sementara berdasarkan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi berbagai jenis dengan tema beragam.
Mengetahui jenis-jenis puisi akan membantu kita memahami ciri khas serta keindahan yang terkandung di dalamnya. Baik puisi lama atau modern, keduanya sama-sama menyimpan nilai sastra dan budaya yang penting. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis puisi yang perlu diketahui.
Jenis-jenis Puisi
Seperti yang telah disebutkan di atas, secara umum jenis puisi terbagi menjadi dua yakni puisi lama dan puisi modern. Puisi lama merupakan bentuk puisi yang masih terikat oleh aturan tertentu, seperti jumlah baris, rima, dan pola irama. Beberapa contoh puisi lama adalah mantra, pantun, talibun, syair, dan gurindam.
Masing-masing puisi lama di atas memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya. Mantra merupakan jenis puisi yang lahir dari kepercayaan animisme. Biasanya dibacakan dalam acara ritual dengan kata-kata yang menimbulkan efek magis.
Pantun memiliki pola bersajak a-b-a-b dengan dua baris sampiran dan dua baris isi. Adapun talibun mirip dengan pantun, namun terdiri lebih dari empat baris dengan jumlah yang selalu genap.
Sementara itu, syair terdiri dari empat larik dalam satu bait dengan pola sajak a-a-a-a dan berisi kisah tertentu. Gurindam hanya terdiri dari dua baris yang berisi hubungan sebab dan akibat.
Selanjutnya, puisi modern. Puisi modern dikenal juga sebagai puisi baru atau puisi bebas. Disebut bebas karena tidak terikat pada aturan jumlah baris, rima, atau irama tertentu. Penyair bebas mengekspresikan gagasan dan perasaan sesuai kreativitasnya.
Jenis puisi modern antara lain puisi lirik, puisi naratif, dan puisi deskriptif. Puisi lirik digunakan untuk mengungkapkan gagasan pribadi penyair. Adapun puisi naratif digunakan untuk menyampaikan cerita dan dibagi lagi menjadi epic, romansa, dan balada. Sementara puisi deskriptif terkait kesan atau pendapat penyair terhadap suatu hal.
Selain itu dua jenis puisi di atas, puisi juga dibedakan berdasarkan isinya. Dalam hal ini, puisi terbagi menjadi 7 jenis yaitu balada, romansa, elegi, himne, ode, epigram, dan satire. Berikut penjelasannya.
Balada
Balada merupakan puisi yang berisi cerita, biasanya terdiri dari tiga bait. Tema dalam balada sering diangkat dari kisah rakyat yang menyedihkan. Bentuknya sederhana, namun mengandung alur yang menarik.
Balada sering kali memadukan unsur narasi dan dialog. Karena itu, puisi ini bisa terasa seperti sebuah cerita mini dalam bentuk syair. Keindahannya terletak pada cara penyair merangkum kisah menjadi bait-bait puitis.
Romansa
Romansa adalah puisi yang mengangkat tema cinta, kasih sayang, dan perasaan mendalam. Kata romansa sendiri berasal dari bahasa Prancis romantique, yang berarti keindahan perasaan. Puisi ini identik dengan bahasa yang lembut dan penuh makna.
Biasanya romansa dipenuhi dengan kalimat puitis yang tersirat. Tema yang diangkat berkisar pada hubungan manusia dengan cinta rindu, hingga keindahan alam yang dipersonifikasikan untuk menunjukkan rasa kasih.
Elegi
Elegi adalah puisi yang mengekspresikan kesedihan, duka, atau kerinduan. Puisi ini sering ditulis sebagai bentuk ekspresi kehilangan, baik karena perpisahan maupun kematian. Bahasa yang digunakan biasanya penuh dengan ungkapan emosional.
Melalui elegi, penyair dapat menyampaikan perasaan duka yang mendalam. Pembacanya pun ikut merasakan nuansa sedih yang terkandung di dalam bait-baitnya.
Himne
Himne adalah puisi yang berisi pujian atau penghormatan. Awalnya, himne digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan, dewa, atau tokoh yang dihormati. Seiring perkembangan, himne juga digunakan untuk memuji pahlawan, guru, atau almamater.
Himne biasanya memiliki nuansa sakral dan agung. Kata-kata yang dipilih penuh penghormatan dan menimbulkan rasa kagum. Tidak jarang himne dilagukan agar lebih menyentuh hati pendengar.
Ode
Ode adalah puisi yang berisi sanjungan kepada orang yang berjasa atau sesuatu yang dianggap mulia. Puisi ini memiliki ciri khas nada yang anggun dan penuh penghormatan.
Biasanya ode digunakan untuk menyanjung tokoh penting atau kejadian bersejarah. Dalam pembacaannya, ode seringkali terasa penuh khidmat.
Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi ajaran hidup atau petuah. Puisi ini menyampaikan nilai moral dengan bahasa singkat, padat, dan jelas. Isinya memberikan pedoman tentang bagaimana menjalani kehidupan.
Kekuatan epigram terletak pada kesederhanaan bahasanya. Walau ringkas, pesan yang disampaikan sangat kuat dan mudah dipahami.
Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran atau kritik. Biasanya digunakan untuk menyampaikan ketidakpuasan terhadap fenomena sosial atau pemerintahan yang tidak adil.
Ciri khas satire adalah baris-barisnya rapi dan simetris. Setiap baris dalam jenis puisi ini adalah kesatuan sintaksis. Adapun kritik disampaikan biasanya berbentuk ironi atau juga parodi.
Dengan memahami jenis-jenis puisi, kita bisa lebih menghargai keindahan sastra. Setiap jenis puisi memiliki fungsi, nilai budaya, dan pesan moral yang penting untuk kehidupan.
