Mengenal Jamal, Komandan Energi Terbarukan dari Dusun Bondan
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), harus melalui perjalanan panjang untuk menikmati kebutuhan dasar listrik. Pasalnya, akses menuju kampung ini menjadi tantangan tersendiri.
Untuk menjangkau wilayah itu, harus menggunakan perahu compreng atau kapal kecil dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko, yang lokasinya tak jauh dari Nusakambangan.
Saat malam tiba, dusun ditelan kegelapan. Warga umumnya menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan seadanya. Sebagian warga ada yang menarik kabel dari kelurahan lain untuk mengalirkan listrik dengan jarak hingga 5 km.
Kondisi tersebut membuat hati pemuda Dusun Bondan, Mohamad Jamaludin, resah. Maka dari itu, ia menggandeng PT Kilang
Pertamina
Internasional (KPI) Unit Cilacap, untuk melakukan analisis permasalahan dan potensi yang ada di Dusun Bondan.
Dari upaya itu, lahirlah program
Desa Energi Berdikari
E-mas Bayu & E-Mbak Mina yang merupakan akronim dari Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Bayu) serta Energi Mandiri Tambak Ikan (Mina).
“Kami memulai perjalanan membangkitkan listrik pada 2017. Dimulai dengan masuknya teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP) yang menggabungkan sel surya dan kincir angin,” jelas pria yang akrab disapa Jamal itu dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (23/3/2025).
Dua tahun berikutnya,
Pembangkit Listrik
Tenaga Hibrida (surya dan angin) atau PLTH dikembangkan dengan kapasitas yang lebih besar, yakni terdiri dari lima unit kincir angin dan 24 unit panel surya.
“Selain mampu menerangi 78 rumah dan fasilitas umum, PLTH juga dimanfaatkan untuk aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi. Semua hal itu atas inisiasi dari PT KPI Unit Cilacap,” terang Jamal.
Selain digunakan untuk menghasilkan penerangan, listrik pun dimanfaatkan untuk pengoperasian alat desalinasi air dari payau menjadi tawar. Listrik juga dimanfaatkan untuk alat aerator tambak milik kelompok nelayan melalui program E-Mbak Mina.
“Aerator tambak atau mesin penghasil gelembung udara berfungsi untuk menggerakkan air di dalam akuarium, kolam, atau tambak. Supaya kaya kandungan oksigennya,” jelas Jamal.
Pemanfaatan aerator tambak tersebut mendukung program intensifikasi tambak ikan dengan teknologi tambak polikultur biofilter. Teknologi dapat meningkatkan produksi ikan bandeng dengan memadukan antara tanaman mangrove dan sejumlah biota yang dibudidayakan, seperti ikan bandeng, udang, dan kerang totok.
Kini, Dusun Bondan mampu berdiri sendiri dengan keberadaan energi baru terbarukan. Hal ini pun mampu meningkatkan ekonomi masyarakat hingga mewujudkan kesadaran akan manfaat menjaga lingkungan sebagai modal yang ditanamkan di dalam masyarakat.
“Saat kita terus bersahabat dan peduli dengan alam, ia tidak pernah kejam dan membiarkan kita tenggelam dalam kelam,” ujar Jamal.
Untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan energi bersih, Jamal mengikuti program sertifikasi ketenagalistrikan yang diadakan Pertamina yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM. program sertifikasi ini merupakan wujud pengembangan energi bersih menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Sertifikasi yang diselenggarakan itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis
local heroes
di bidang regulasi, instalasi, dan pemeliharaan listrik. Peserta diharapkan mampu menerapkan pemeliharaan instalasi listrik dengan aman, efisien, dan profesional sesuai standar yang berlaku.
Selain itu, sertifikasi tersebut juga memberikan pengakuan resmi kepada peserta sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan sehingga mereka dapat bersaing di tingkat profesional.
Pada program Desa Energi Berdikari (DEB), sertifikasi ketenagalistrikan itu menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (
PLTS
) yang tersebar di berbagai wilayah binaan.
Sebagi perwakilan enam
subholding
Pertamina, Jamal menjadi salah satu peserta dari 22
local heroes
yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan manfaat yang besar dari program tersebut.
“Program sertifikasi ini sangat membantu memantapkan pengelolaan PLTS di Dusun Bondan. Dengan wawasan dan ilmu yang saya dapatkan, saya berharap PLTS ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan,” katanya.
Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, program DEB merupakan inisiatif Pertamina yang bertujuan menciptakan kemandirian energi berbasis sumber daya lokal.
Hingga saat ini, program DEB melibatkan berbagai komunitas di Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, seperti PLTS, untuk memenuhi kebutuhan energi lokal secara berkelanjutan.
“Pertamina menjalankan program DEB di berbagai wilayah di Indonesia. Program DEB menjadi sarana yang tepat mengenalkan energi bersih yang berkelanjutan kepada masyarakat pedesaan, mendukung swasembada energi nasional dan ketahanan pangan, serta menurunkan emisi karbon dan mendorong perekonomian desa,” kata Fadjar.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip
environmental, social, and governance
(
ESG
) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Mengenal Jamal, Komandan Energi Terbarukan dari Dusun Bondan
/data/photo/2025/03/23/67df78f298bf2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)