TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang berpikir bahwa pengelolaan keuangan hanya soal strategi, seperti investasi atau penghematan.
Namun, ada satu aspek penting yang sering diabaikan, yakni pola pikir terhadap uang.
Keyakinan negatif seperti merasa tidak layak untuk sukses atau menganggap uang sulit didapat, bisa menjadi penghambat utama dalam mencapai tujuan keuangan.
Denny Santoso, seorang ahli Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan Certified Hypnotherapist (CHT), menggarisbawahi pentingnya pola pikir dalam mengelola keuangan.
“Kesuksesan finansial sering kali terhambat oleh pola pikir negatif yang tanpa sadar tertanam sejak lama. Jika ini tidak diubah, strategi keuangan yang paling canggih pun tidak akan efektif,” kata Denny dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).
Menurutnya, pola pikir terhadap uang memiliki dampak besar pada keputusan dan perilaku finansial seseorang.
Orang dengan pola pikir positif cenderung lebih mudah melihat peluang, berinvestasi dengan bijak, dan mengambil risiko yang terukur.
Sebaliknya, keyakinan negatif sering memicu kecemasan, penghindaran risiko, atau bahkan pengeluaran yang tidak terkendali.
Menurut Denny, otak bawah sadar memainkan peran besar dalam membentuk pola pikir ini.
“Ketika pola pikir kita berubah, kita akan lebih mudah membuat keputusan keuangan yang sehat, seperti mulai menabung, berinvestasi, atau mengelola risiko dengan lebih baik,” kata Denny.
Untuk membantu orang mengatasi hambatan ini, brainboost money magnet yang berbasis audio menggunakan pendekatan ilmiah dapat membantu mengubah pola pikir finansial. Ada tiga pendekatan utama, yakni guided relaxation, afirmasi positif dan gelombang theta.
Pengguna akan terbantu memprogram ulang otak bawah sadar mereka agar lebih reseptif terhadap peluang finansial.