Mengapa Pengidap Diabetes Sering Merasa Gatal? Ini Penyebab dan Solusinya

Mengapa Pengidap Diabetes Sering Merasa Gatal? Ini Penyebab dan Solusinya

JAKARTA – Ternyata pengidap diabetes lebih rentan mengalami kulit gatal dibandingkan mereka yang tidak mengalami penyakit tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh neuropati yaitu kondisi yang memengaruhi saraf. Selain itu, diabetes juga bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit kulit dan infeksi tertentu.

Rasa gatal seringkali menjadi gejala dari polineuropati diabetik, yaitu kondisi yang muncul saat diabetes merusak saraf. Beberapa kondisi kulit yang berkembang akibat diabetes juga bisa menyebabkan kulit gatal.

Hal paling penting, pengidap diabetes tidak boleh mengabaikan kulit gatal. Kulit yang kering, iritasi atau gatal lebih mudah terinfeksi. Sayangnya tubuh orang pengidap diabetes tidak selalu bisa melawan infeksi. Mereka tidak sekuat kalangan yang bukan mengidap diabetes.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa alasan mengapa pengidap diabetes bisa lebih sering merasakan gatal. Terkadang, gatal bisa disebabkan oleh serat saraf yang rusak di lapisan luar kulit.

Seringkali, penyebab gatal terkait diabetes adalah polineuropati diabetik atau neuropati perifer. Ini adalah komplikasi diabetes yang berkembang ketika kadar gula darah tinggi merusak serat saraf, terutama di kaki dan tangan.

Sebelum kerusakan saraf terjadi, kadar sitokin yang tinggi yaitu zat peradangan, beredar di tubuh dan bisa menyebabkan gatal. Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan sitokin ini bisa berhubungan dengan kerusakan saraf akibat diabetes.

Jadi gatal yang terus-menerus bisa jadi pertanda pengidap diabetes berisiko mengalami kerusakan saraf. Banyak orang juga mengalami gatal sebagai gejala setelah neuropati berkembang. Jika gatal ini terus-menerus, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Gatal juga bisa menjadi efek samping dari obat baru yang dikonsumsi hingga reaksi alergi. Tapi jangan pernah menghentikan pengobatan tanpa konfirmasi dari dokter terlebih dahulu. Dokter mungkin perlu meresepkan obat pengganti.

Selain itu, sirkulasi darah yang buruk juga bisa menyebabkan gatal, terutama di bagian bawah kaki. Faktor lain, produk kulit yang mengandung parfum, pewarna, dan sabun keras bisa membuat kulit kering dan gatal. Kulit juga bisa menjadi kering atau sensitif di musim dingin.

Terkadang, gatal bisa disebabkan oleh kondisi kulit tertentu. Pengidap diabetes lebih mudah terkena beberapa kondisi kulit dan infeksi, di antaranya:

– Infeksi Jamur: Infeksi jamur seperti kutu air (athlete’s foot) bisa menyebabkan gatal. Kulit juga bisa jadi merah, panas, atau bengkak. Terkadang, lepuhan kecil muncul dan mengeluarkan cairan. Jamur ragi bernama Candida albicans sering kali menjadi penyebabnya.

– Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum (NLD): Ini adalah kondisi kulit langka yang biasanya muncul di kaki bagian bawah, meskipun bisa juga di bagian tubuh lain. NLD dimulai sebagai bintik merah kusam dengan permukaan menonjol yang kemudian berkembang menjadi lesi seperti bekas luka dengan pinggiran gelap. Kondisi ini bisa terasa nyeri dan gatal.

– Eruptive Xanthomatosis: Lebih sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1. Kondisi ini membentuk lesi kuning di kulit seukuran kacang. Kadar kolesterol dan lemak yang tinggi meningkatkan risiko kondisi ini. Bintik-bintik ini sering muncul di kaki, telapak kaki, tangan, lengan, dan bokong. Setiap bintik akan memiliki cincin merah di sekitarnya dan mungkin terasa gatal.

Gejala yang Harus Diperhatikan

Gejala gatal bisa bervariasi tergantung penyebabnya. Misalnya jika seseorang menderita neuropati perifer, gatalnya akan lebih sering terasa di bagian bawah kaki. Mereka mungkin juga mengalami mati rasa, biasanya di kaki atau tangan, yang disertai sensasi kesemutan.

Orang dengan kondisi kulit atau infeksi tertentu akan merasa gatal di lokasi bintik atau lesi tersebut.

Gatal bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman saat berpakaian, membangunkan mereka di malam hari, dan membuat mereka terus-menerus ingin menggaruk.

Cara Mengatasi Rasa Gatal

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes untuk menjaga kulit tetap sehat dan meredakan gatal:

– Atur diabetes dengan cermat dan cegah kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.

– Hindari mandi dengan air yang terlalu panas. Air panas bisa menghilangkan kelembapan dari kulit.

– Gunakan losion saat kulit masih lembap setelah mandi. Tapi jangan pernah oleskan losion di sela-sela jari kaki, karena kelembapan di sana bisa memancing jamur.

– Hindari pelembap yang mengandung parfum atau pewarna yang keras. Cari produk dengan label ‘Kulit Lembut’ atau ‘hipoalergenik’. Beberapa produsen bahkan membuat losion khusus untuk penderita diabetes.

– Lakukan perubahan gaya hidup, seperti makan makanan sehat, untuk membantu mengurangi gejala kulit.

Kalau Anda sudah mencoba cara-cara di rumah selama sekitar 2 minggu tapi gatalnya tidak membaik, segera bicarakan dengan dokter.

Meskipun semua orang bisa merasa gatal sesekali, bagi penderita diabetes, gatal bisa menjadi sinyal bahwa diabetesnya kurang terkontrol dan mungkin ada kerusakan saraf.

Dokter bisa memeriksa area kulit yang kering atau bersisik untuk menentukan apakah penyebabnya adalah diabetes atau kondisi kulit lain. Mereka juga bisa meresepkan pengobatan atau merekomendasikan perubahan pada rutinitas manajemen diabetes.