Menurut Analis Pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada, aksi jual besar-besaran kali ini memang sudah bisa diprediksi.
“Banyak yang bertanya, mengapa baru sekarang? Setelah reli besar-besaran tahun ini, investor akhirnya mulai mengambil keuntungan setelah kenaikan yang tak terbendung,” ujarnya.
Razaqzada menambahkan, tekanan jual ini juga diperkuat oleh likuidasi posisi beli jangka panjang yang cukup masif. Meski demikian, ia menilai koreksi kali ini belum mengubah tren utama emas yang masih berada di jalur bullish.
Secara teknikal, ia mengamati level resistensi di USD 4.100, dengan kemungkinan koreksi lanjutan menuju USD 4.000 jika tekanan berlanjut.
Sementara itu, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen menyebut harga emas berpotensi turun hingga USD 3.973 tanpa mengubah arah tren jangka panjang. Untuk perak, Hansen memperkirakan batas bawah koreksi berada di USD 47,80 per ons.
Hansen menegaskan, koreksi saat ini tidak mengubah pandangan fundamental bahwa pasar logam mulia masih berada dalam fase bullish struktural. Ia menyebut bahwa kepercayaan global terhadap sistem keuangan tradisional terus menurun, mendorong bank sentral dan investor institusi tetap menempatkan emas sebagai aset lindung nilai utama.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382999/original/069219700_1760612391-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)