Mendikdasmen Salurkan Rp32 Miliar untuk Guru Terdampak Bencana di Sumatra, Aceh, & Jatim

Mendikdasmen Salurkan Rp32 Miliar untuk Guru Terdampak Bencana di Sumatra, Aceh, & Jatim

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyalurkan tunjangan khusus bagi guru terdampak bencana alam di Aceh, Sumatra, dan Jawa Timur senilai Rp32 miliar pada Desember 2025.

Sebagaimana diketahui selain Aceh-Sumatra, Jawa Timur juga diterjang bencana erupsi Gunung Semeru tepatnya lokasi yang terdampak berada di Lumajang. Sebanyak 16.567 guru telah menerima tunjangan ini.

“Total untuk Aceh grand totalnya adalah Rp15.722.000.000 untuk 7.861 guru. Kemudian di Sumatra Barat Rp5.590.000.000 untuk 2.795 guru, kemudian di Sumatra Utara Rp11.566.000.000 untuk 5.783,” jelasnya dikutip pada Rabu (31/12/2025).

Adapun untuk Jawa Timur telah tersalurkan Rp56 juta bagi 28 guru. Abdul menjelaskan penyaluran dana telah berproses dan membutuhkan waktu lama karena nominal yang besar. Transfer selanjutnya diberikan pada bulan Januari dan Februari 2026.

Secara khusus, untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Kemendikdasmen menyalurkan dana operasional pendidikan darurat senilai Rp25,9 miliar.

“Dana operasional pendidikan darurat yang sudah kami serahkan seluruhnya ada Rp25.915.000.000 , untuk di Aceh Rp11.295.000.000, di Sumatra Barat Rp8.540.000.000, dan di Sumatra Utara Rp6.080.000.000,” katanya.

Selain itu, Abdul menjelaskan telah menyalurkan dukungan psikososial sebesar Rp300 juta untuk Aceh, Rp200 juta untuk Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. 

Penyaluran kebutuhan kegiatan pendidikan lainnya untuk tiga provinsi itu berupa peralatan sekolah sebanyak 27.000 unit, 147 tenda, 160 ruang kelas darurat, dan 212.000 eksemplar buku.

Kendati demikian, dari data yang dipaparkan, total sekolah yang terdampak sebanyak 4.149. Di Aceh sebanyak 2.756, Sumatra Barat 443, dan Sumatra Utara 950.

“Sekolah yang sudah bisa beroperasi untuk di Aceh ada 2.226 atau 81%, kemudian di Sumbar 380 atau 86 persen, dan di Sumut 902 atau 95%,” terangnya.

Abdul menyebut sejumlah sekolah telah masuk tahap pembersihan. Di Aceh, katanya, sebanyak 516 sekolah, Sumatra Barat 42 sekolah, dan Sumatra Utara 29 sekolah. Menurutnya, pemulihan fasilitas pendidikan masih memerlukan waktu yang cukup lama sesuai tingkat keparahan kerusakan.