Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi makanan sehat untuk mulai membidik pasar ekspor.
Ajakan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan, yakni Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
Program yang digagas Kemendag tersebut telah membuka jalan bagi sebanyak-banyaknya UMKM untuk mulai mempertimbangkan ekspansi ke pasar mancanegara. Mendaf harapkan gayung bersambut dan semakin banyak UMKM memanfaatkan program UMKM BISA Ekspor.
“UMKM BISA Ekspor digerakkan bersama-sama oleh pemerintah, UMKM itu sendiri, dan masyarakat. Mari kita dukung satu sama lain. Kemendag telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat UMKM manfaatkan agar bisa merambah pasar ekspor,” ujar Mendag dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).
“Mari kita koordinasi. Kemendag mempunyai banyak perwakilan perdagangan di luar negeri yang bisa membantu mempromosikan produk-produk makanan sehat dari UMKM dan mengajak pelaku usaha ikut pameran internasional. Ayo manfaatkan hal tersebut,” serunya.
Menurut dia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag siap membantu pelaku usaha, termasuk UMKM produk makanan sehat, untuk merambah pasar ekspor yang lebih luas.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggelar penjajakan bisnis (business matching) kepasar-pasar yang berpotensi untuk makanan sehat bebas gluten. Contohnya, kawasan Australia, Eropa, dan Amerika.
Mendag Budi berharap, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan membuka jalan bagi peningkatan daya saing produk makanan sehat Indonesia di pasar global.
“Kami bersama-sama mengedepankan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi bisnis dalam mendorong penetrasi produk ekspor Indonesia ke pasar global,” ungkap dia.