Bandung, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan catatan sejarah Indonesia akan direvisi atau diperbarui berdasarkan kajian para ahli sejarah. Ia sudah bertemu dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) di Bandung, Jawa Barat untuk bicara rencana tersebut.
“Catatan sejarah Indonesia akan diperbarui berdasarkan hasil kajian para ahli sejarah. Kita akan segera menulis updated version atau revisi penambahan di buku sejarah kita dalam rangka 80 tahun Indonesia Merdeka,” kata Fadli Zon seusai Musyawarah Nasional MSI di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu (15/12/2024).
Fadli mencontohkan soal revisi catatan sejarah Indonesia mengenai zaman prasejarah. Berdasarkan penelitian terbaru, sejarah peradaban di kawasan Indonesia ternyata lebih tua.
Agus yang merupakan dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI mengatakan, pembaruan catatan sejarah itu juga akan menyasar masa kolonial di kawasan Indonesia termasuk soal lamanya kawasan Indonesia dijajah.
“Tidak semua daerah 350 tahun, tetapi kekuasaan VOC atau Belanda itu berproses. Aceh saja, ini contoh, tahun 1920-an bahkan tahun 1930-an Aceh itu belum ditaklukkan, artinya tidak dijajah. Ini saya kira perlu interpretasi ulang juga, bahwa kita ini bukan bangsa yang kalah,” ujar Agus.
Agus menyebutkan bahwa revisi itu juga akan dilakukan dengan menyasar periodisasi sejarah yang saat ini telah ada 10 jilid dengan periode sejarah sampai masa reformasi.
“Kita berharap ada periodisasi. Itu akan kita lanjutkan sampai dengan periode sekarang zaman masa Prabowo. Insyaallah, kami siap untuk terlibat, karena bagi MSI penulisan sejarah ini momentum penting,” tuturnya.