Nganjuk (beritajatim.com) – Usulan menjadikan aktivis buruh legendaris, Marsinah, sebagai Pahlawan Nasional memasuki tahap krusial. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri sekaligus menjadi pembicara kunci dalam Seminar Uji Publik ‘Marsinah: Perjuangan, Kemanusiaan, dan Pengakuan Negara’ di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (10/10/2025).
Dukungan untuk Marsinah sebagai Pahlawan Nasional disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh 2025, yang mendorong Kementerian Sosial untuk menindaklanjuti proses kajian mendalam.
Gus Ipul menjelaskan bahwa pengusulan Marsinah, yang merupakan buruh pabrik arloji di Sidoarjo, memerlukan kajian yang komprehensif dan objektif.
“Marsinah bukan pejabat, bukan tokoh besar, bukan pemimpin partai atau pengusaha berpengaruh. Ia hanya seorang buruh, gadis muda dari Desa Nglundo, Nganjuk, tapi keberaniannya mengguncang nurani kita hingga hari ini,” kata Gus Ipul usai acara yang dihadiri Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro dan keluarga almarhumah.
Marsinah dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan kemanusiaan. Ia aktif dalam organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT Catur Putra Surya (CPS).
“Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Ia berjuang untuk hak orang banyak. Untuk rezeki yang layak, untuk martabat buruh, dan untuk rasa keadilan yang sederhana,” ungkap Gus Ipul.
Menteri Sosial menekankan bahwa perjuangan Marsinah harus dimaknai dari sisi nilai-nilai luhur kemanusiaan yang ia tunjukkan, bukan dari sisi konflik. Ia melihat Marsinah sebagai simbol manusia Indonesia seutuhnya yang berani berkata benar.
“Dalam Pancasila, sila kedua berbunyi ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab.’ Marsinah menjalani sila itu bukan dengan kata, tapi dengan laku,” tambah Gus Ipul.
Setelah hampir 32 tahun kepergiannya, dorongan dari Presiden Prabowo Subianto semakin memperkuat usulan ini. Gus Ipul berharap seminar ini memperkaya pemahaman.
“Ketika Presiden Prabowo berbicara tentang Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, kita sesungguhnya diajak merenungkan tentang sesuatu yang lebih besar dari sekadar penghargaan. Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa,” tutupnya.
Kementerian Sosial kini bertugas untuk meneliti dan mengakui jasa-jasa mereka yang telah memberi cahaya bagi bangsa.[tok/beq]
