Dari sisi fundamental, kondisi fiskal Amerika Serikat juga menjadi sorotan. Usulan kebijakan pajak dari pemerintahan Presiden Donald Trump diprediksi akan memperlebar defisit anggaran, yang secara historis dapat mendorong permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.
Sementara itu, laporan ADP Employment menunjukkan bahwa banyak perusahaan memilih untuk menahan proses rekrutmen alih-alih melakukan pemutusan hubungan kerja. Hal ini mencerminkan kehati-hatian sektor korporasi dalam merespons ketidakpastian ekonomi. Di sisi lain, kabar soal pemutusan 9.000 pekerjaan oleh Microsoft ikut memperkuat sentimen hati-hati di pasar tenaga kerja.
Laporan NFP dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS diperkirakan menunjukkan pertambahan sekitar 110.000 pekerjaan pada Juni, menurun dari 139.000 pada Mei. Tingkat pengangguran juga diperkirakan naik tipis dari 4,2% menjadi 4,3%, masih dalam batas toleransi The Fed sebesar 4,4%.
Hasil data ini akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga selanjutnya. Bila data lemah, peluang pemangkasan suku bunga makin terbuka, yang secara historis mendukung harga emas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)