Selama lebih dari setahun terakhir, Houthi telah meluncurkan rudal dan drone ke arah wilayah Israel dan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden, yang menurut mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terus digempur Israel dalam perang di Jalur Gaza.
Rentetan serangan Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden telah mengganggu stabilitas jalur pelayaran penting, sehingga memicu serangan oleh AS dan sekutunya, Inggris, yang dimulai sejak Januari 2024 lalu.
Sebagian besar rudal dan drone Houthi yang diluncurkan ke Israel berhasil dicegat. Namun pada Desember lalu, menurut layanan darurat dan militer Israel, salah satu serangan rudal Houthi melukai 16 orang di area Tel Aviv.
Serangan AS terhadap target Houthi di Yaman ini dilancarkan setelah juru bicara sayap militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataannya, seperti dilansir Middle East Monitor dan kantor berita Anadolu Agency, Rabu (8/1), mengklaim kelompoknya telah menyerang kapal induk AS, USS Harry Truman, di Laut Merah.
Saree menyebut kapal induk AS itu diserang dengan dua rudal jelajah dan empat drone. Serangan itu, menurut Saree, dilakukan saat pasukan AS bersiap untuk melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Yaman.
(nvc/idh)