Magetan (beritajatim.com) – Mbok Yem, legenda Gunung Lawu, turun gunung pada Sabtu (6/4/2024) untuk merayakan Lebaran bersama keluarganya di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Mbok Yem (65) mengaku terakhir kali turun gunung adalah setelah Lebaran tahun 2023.
Saat sampai di basecamp Cemoro Sewu, wanita bernama asli Wakiyem itu menceritakan pengalamannya saat Gunung Lawu dilanda kebakaran hutan pada Oktober 2023. Saat itu, warungnya masih berdiri kokoh dan tidak tersentuh api sama sekali, sementara lima warung lain di kawasan Hargo Dalem hangus terbakar.
Meskipun api berkobar di sekitar Gunung Lawu, Mbok Yem memilih untuk bertahan di warungnya bersama dua orang penjaga, Pak Muis dan Klik. Beruntung, mereka semua selamat dan kebutuhan pangan di warungnya tercukupi hingga jalur pendakian Cemoro Sewu dan sekitarnya dibuka kembali pada awal tahun 2024.
“Alhamdulillah. Diparingi seger kewarasan, slamet,” katanya.
Pada momen Lebaran kali ini, Mbok Yem ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya di Magetan setelah hampir setahun penuh berada di warungnya di kawasan Hargo Dalem Gunung Lawu.
Dia berharap bisa menikmati waktu bersama anak cucunya di rumah hingga Lebaran usai.Setelah Lebaran, Mbok Yem berencana kembali naik gunung setelah kondisi cuaca dan segala persiapannya selesai.
Diketahui, Mbok Yem turun gunung pada Sabtu (6/4/2024) dengan menggunakan tandu. Dia berangkat dari kawasan Hargo Dalem diantar rombongan dan sampai di basecamp Cemoro Sewu sekitar pukul 11.00 siang.
Setelah sempat beristirahat di basecamp, Mbok Yem dan keluarga menuju Pasar Plaosan dan kemudian pulang ke kampung halamannya di Desa Gonggang.
Diketahui, Mbok Yem adalah seorang penjual makanan dan minuman di kawasan Hargo Dalem, Gunung Lawu. Dia sudah berjualan di Gunung Lawu selama lebih dari 30 tahun.
Mbok Yem dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati kepada para pendaki dan jadi salah satu ikon Gunung Lawu yang menarik perhatian para pendaki. [fiq/but]