Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Kota Mojokerto dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat pria yang mengambang di aliran Sungai Ngotok, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon. Penemuan mayat tersebut terjadi pada Selasa sore (23/4/2025), saat sejumlah atlet dayung sedang bersiap menjalani latihan rutin mereka di sungai yang merupakan anak aliran Sungai Brantas.
Saksi mata yang pertama kali menemukan korban adalah Sunrohman (45), seorang pelatih dayung, bersama sejumlah atletnya. Menurut penuturannya, mereka sedang bersiap turun ke air sekitar pukul 14.50 WIB saat mencium bau menyengat dari arah sungai.
“Kita tadi latihan rutin setiap hari Selasa sampai Sabtu, setiap sore. Kita mulai jam 2, habis sholat Ashar terus turun ke air (ke sungai) kurang lebih jam 3 kurang 10 menit kalau nggak salah. Kita jalan ke arah barat, ada bau. Kita tengok ke arah kiri,” ungkap Sunrohman.
Setelah menengok ke arah kiri, mereka melihat sosok pria dalam kondisi tengkurap mengambang di sungai. Kejadian tersebut sontak membuat panik para atlet yang berada di atas perahu. Sunrohman memastikan keberadaan mayat itu dan segera menghubungi pihak berwajib.
“Benar ada jenazah manusia, saya foto kemudian saya kirimkan ke petugas. Laki-laki dengan kondisi tengkurap dan sudah bengkak. Dari kaki sampai perut bengkak semua,” katanya.
Polsek Prajurit Kulon yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan Tim Inavis Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah dievakuasi ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Kapolsek Prajurit Kulon, AKP Eddy Purwo, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa mayat pria itu ditemukan sekitar pukul 15.11 WIB di kawasan Rejoto.
“Mayat ditemukan di Rejoto dan langsung dievakuasi ke RSU Kota Mojokerto. Posisi saat ditemukan, di sungai jarak dari bibir sungai sekitar 2 meter,” jelas AKP Eddy.
Berdasarkan kondisi jenazah, pihak kepolisian memperkirakan korban telah meninggal dunia antara tiga hingga lima hari sebelum ditemukan. Meski jenazah masih mengenakan pakaian lengkap berupa celana dan kaos, hingga saat ini identitas korban belum berhasil dipastikan.
“Untuk identitas, kami belum bisa memastikan karena tadi langsung dievakuasi ke RSU Kota Mojokerto. Nanti kita visum di rumah sakit untuk mendata identitas korban, ciri-ciri, penyebab kematian korban dan lain-lainnya,” tegas AKP Eddy. [tin/suf]
