Masuk Tahap Akhir, Menko Airlangga Apresiasi Smelter Nikel Merah Putih Ceria Group – Page 3

Masuk Tahap Akhir, Menko Airlangga Apresiasi Smelter Nikel Merah Putih Ceria Group – Page 3

Menurut dia, hilirisasi telah terbukti berbuah manis bagi perekonomian Indonesia. Ia juga menyoroti pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengembangan investasi hilirisasi di Tanah Air.

“Pembangunan harus menerapkan prinsip ramah lingkungan, kesesuaian terhadap regulasi, serta prioritas penggunaan tenaga kerja lokal secara bertahap. Transfer teknologi dan upaya peningkatan kapasitas masyarakat lokal merupakan faktor yang ditekankan pemerintah dalam setiap investasi,” ungkapnya.

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata menyatakan, sebagai PMDN dan PSN, Ceria Group telah menetapkan peta jalan (roadmap) untuk menjadi pemain global industri nikel dan EV battery material producer.

“Untuk memenuhi standar pasar internasional, Ceria Group siap menghasilkan green nickel product yang disokong dengan energi bersih,” ungkap dia.

Ia juga mengungkapkan, Smelter Merah Putih yang siap beroperasi menggunakan teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), dan memiliki salah satu tungku terbesar di Indonesia sebesar 72 MVA. Tungku ini berfungsi untuk mengolah bijih nikel saprolite yang menghasilkan output feronikel dengan kadar nikel sebesar 22 persen.

“Smelter Merah Putih Ceria Group akan menjadi smelter pertama di Indonesia yang terintegrasi, di mana pasokan bijih nikel dan kegiatan pengolahan pemurnian terjadi di dalam Kawasan IUP PT Ceria Nugraha Indotama,” pungkas Derian.