Jakarta –
Aksi Reuni 212 digelar di Monas hari ini. Reuni itu diawali dengan salat Tahajud dan zikir bersama.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (2/12/2024) massa aksi menunaikan salat Tahajud mulai pukul 03.00 WIB. Salat tahajud dipimpin oleh imam yang berada di pangggung sisi barat Monas.
Massa aksi membawa perlengkapan seperti tikar atau sajadah masing-masing. Bagi yang tak membawanya, mereka membeli tikar plastik dari pedagang yang menjajakan langsung di lokasi.
Massa aksi menggelar tajahud di sisi barat Monas. Selanjutnya mereka berzikir dan munasabah.
Di sekitar area salat tahajud, terlihat sejumlah tenda relawan yang menyediakan logistik gratis bagi massa aksi. Para relawan membagikan logistik tersebut bagi massa aksi yang datang.
Adapun, sampai pukul 03.40 WIB Habib Rizieq Shihab belum terlihat dalam pantauan. Rencananya imam besar FPI itu bakal hadir dalam reuni kali ini.
Informasi mengenai rencana kehadiran Habib Rizieq itu disampaikan Wakil Ketua Reuni 212, Buya Husein, saat dihubungi wartawan, Jumat (29/11/2024). Buya Husen mengatakan Reuni 212 akan digelar pada pukul 02.00-08.00 WIB.
“Insyaallah beliau (Habib Rizieq) hadir untuk acara 212. Insyaallah beliau sudah fix, bahkan beliau ikut mengundang,” kata Buya Husein.
“Ya kita berharap massa yang datang sebanyak-banyaknya seperti reuni-reuni sebelumnya. Kalau kita berharap sama Allah, kan kita berharap yang maksimal, walaupun kalau di pemberitahuan kita masukin 15 ribu, kalau di surat pemberitahuan masuk ke kepolisian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Buya Husen mengatakan sejumlah tokoh akan hadir dalam Reuni 212 tahun ini. Pihaknya juga mengundang Presiden RI Prabowo Subianto untuk hadir dalam reuni.
“Bahkan termasuk pejabat negara pun kita undang, Prabowo kita undang, Dasco, Habiburokhman kita undang, ya banyaklah kita undang. Karena kita ini kan acara, acara sudah selesai pilpres, pileg, pilkada, artinya sudah saatnya umat kembali merajut kesatuan, merajut persaudaraan, jangan lagi terkotak-kotak dan kita datang dalam rangka ya minta sama Allah supaya mereka mereka yang terpilih betul-betul amanah,” kata dia.
“Kalau nggak amanah, ya bukannya berkah, tapi musibah. Nah, makanya kalau mereka-mereka yang nggak amanah, kita minta sama Allah bagaimana caranya mereka segera diganti. Kita kepengin Indonesia ini baik, berkah, damai, sejahtera, tenteram. Bukan sebaliknya, setelah 10 tahun kacau balau ini di bawah kepemimpinan Jokowi,” imbuhnya.
(maa/maa)