Sidoarjo (beritajatim.com) – Kebakaran melanda Gedung Islamic Center yang dijadikan masjid wakaf Hibaturrahman Desa Suwaluh Kecamatan Balongbendo, Sabtu (30/3/2024) dinihari. Belum diketahui penyebab kebakaran gedung yang pernah diduga dijadikan pembaiatan kelompok ISIS dan mendapat protes keras dari warga setempat tersebut.
Pantauan di lokasi, api yang membara menghaguskan isi gedung dan menjalar ke bagian atap, hingga kontruksi atap bangunan runtuh.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, api pertama kali diketahui oleh warga, kemudian dilaporkan ke Ketua RT 01 RW 01 Sugeng. Kemudian oleh Sugemg diteruskan ke Polsek Balongbendo dan Posko PMK Kab. Sidoarjo. “Api membakar sangat cepat sekali hingga kobarannya membumbung tinggi,” ungkap Sugeng.
Dikatakannya, kondisi masjid dalam keadaan kosong, usai salat tarawih ditinggal kosong oleh orang yang biasa tinggal di masjid tersebut. “Pak Akhwan yang biasa di masjid tersebut pulang usai tarawih, biasanya dia tidur di situ,” tukasnya.
Dua unit mobil pemadam dari Pos Krian tiba di lokasi dan langsung bergerak melakukan pemadaman. Danton Damkar Pos Krian Widy Agus mengungkapkan, dua mobil Damkar dan satu mobil Rescue langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan. “Kami bergerak dengan cepat dan tetap penuh kehati-hatian mengingat atap kayu yang terbakar akan runtuh,” terangnya.
Diungkapkan Widy, petugas sempat mengalami kesulitan karena lokasi dalam keadaan gelap karena sambungan listrik telah diputus. “Untuk penerangan, mobil Rescue mendekat dan sorot lampu diarahkan ke titik api untuk memudahkan melakukan pemadaman,” jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Balongbendo Kompol Hasim As’ari di lokasi menjelaskan, kebakaran menimpa Masjid Islamic Center. Setelah mendapat laporan warga pihaknya langsung meneruskan ke PMK Pos Krian. “Api berhasil dipadamkan , dan tidak korban jiwa karena masjid dalam keadaan kosong usai digunakan salat tarawih,” tegasnya.
Terkait penyebab dan kerugian lanjutnya, Polisi sedang melakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kebakaran. “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” tegasnya. (isa/kun)