Kaprodi Agribisnis (kiri) saat memberi plakat kepada dua narasumber (foto sugeng i)Krjogja.com – SEMARANG- Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Seminar Kewirausahaan “Peluang Bisnis” Pemanfaatan Lahan Terbatas di kampus setempat, Jumat (21/10/2022).Ketua panitia yang juga Kaprodi S1 Agribisnis FE Unimus Wahyu Imam Santoso STP MP menyampaikan
seminar menampilkan narasumber praktisi bidang agrobisnis yang juga pelaku usaha sayuran agribisnis sukses Rahmatul Khafidl SP dan Komisaris beberapa perusahaan di Semarang yang juga Dekan FE Unimus Dr Haerudin MT. Seminar ini dihadiri para dosen dan wajib bagi mahasiswa angkatan perdana prodi S1 Agribisnis Unimus.”Masa mahasiswa merupakan masa paling pas untuk merintis usaha terutama bagi mahasiswa agribisnis yang tentunya mayoritas ingin jadi pengusaha di bidang agribisnis. Saat mahasiswa, sebaiknya memulai bisnis, jangan dulu mikir nanti berhasil tidak, untung berapa dan lain lain. Semuanya harus sambil jalan yang penting mulai. Kalaupun misal awalnya gagal, tidak mengapa, terus diperbaiki. Kalaupun berhasil maka anda usia muda, belum lulus sudah menghasilkan duit banyak” ujar Khafidl.Menurut Khafidl menjadi pengusaha tidak boleh patah arang. Mental harus diasah terutama saat kuliah dengan berbagai cara di antaranya saat kuliah dengan ikut berbagai organisasi yang ada di kampus.”Biasanya pengusaha pernah alami masa gagal. Saya panen sayuran beberapa kali dalam setahun, selain ada petik yang harian. Dan pasti saya alami gagal sekali dalam beberapa kali panen setahun dan itu biasa, gak papa. Kita evaluasi dan upayakan gagal panennya nantinya menjadi makin jarang” ujar Khafidl.Senada, Dekan FE Unimus Dr Haerudin MT menyampaikan untuk menjadi pengusaha mental perlu disiapkan sejak awal merintis usaha. Kalaupun awal usaha misalnya gagal, itu hal biasa. Hampir semua pengusaha sukses biasanya pernah mengalami pasang surut atau kegagalan dulu.”Salah satu sifat yang harus dimiliki pengusaha adalah harus berani ambil resiko dari usaha yang dijalankannya. Selanjutnya selalu belajar dan belajar” tandas Dr Haerudin. (Sgi)
