Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Mark Zuckerberg Kritik Apple yang Dianggap Mandek Inovasi, Tapi Meta Hadapi Tuduhan Serupa

Mark Zuckerberg Kritik Apple yang Dianggap Mandek Inovasi, Tapi Meta Hadapi Tuduhan Serupa

JAKARTA – Dalam wawancara dengan Joe Rogan, CEO Meta Mark Zuckerberg melontarkan kritik tajam kepada Apple, menuduh perusahaan tersebut berhenti berinovasi sejak peluncuran iPhone dua dekade lalu. Namun, kritik ini justru memunculkan kembali tuduhan bahwa Meta juga mengalami stagnasi dalam pengembangan produknya, terutama Facebook.

Zuckerberg menyampaikan pandangan beragam tentang pengaruh Apple, memuji kesuksesan iPhone, tetapi juga mengkritik perusahaan itu karena terlalu bergantung pada produk tersebut sebagai inti inovasinya.

Dia juga menyerang praktik bisnis Apple, khususnya “Apple tax,” istilah yang mengacu pada komisi 30% yang dikenakan Apple kepada pengembang aplikasi untuk setiap transaksi di platformnya. Zuckerberg mengklaim bahwa biaya ini menghambat inovasi bisnis dan menyebutkan bahwa Meta dapat menggandakan keuntungannya jika tidak ada kebijakan tersebut.

Zuckerberg membandingkan perangkat Vision Pro dari Apple dengan perangkat keras Meta, seperti Meta Quest. Menurutnya, meskipun Vision Pro memiliki layar yang unggul untuk menonton film, perangkat tersebut kalah dalam aspek interaktivitas dan gaming, yang menjadi kekuatan Meta Quest. Namun, Zuckerberg mengabaikan kemampuan Vision Pro sebagai alat produktivitas, area yang belum dapat ditandingi perangkat Meta.

Tantangan Internal Meta

Kritik terhadap Apple ini memunculkan ironi, mengingat Meta sendiri juga dituding mandek inovasi. Sejak rebranding menjadi Meta dan berinvestasi besar-besaran di metaverse, Facebook tetap menjadi penggerak utama pendapatan perusahaan.

Meta juga dikenal sering meniru fitur dari kompetitornya. Mulai dari Stories milik Snapchat, video pendek ala TikTok, hingga Threads yang meniru Twitter, semua ini memperkuat tuduhan bahwa Meta lebih sering mereplikasi daripada berinovasi.

Apple dan Meta sudah lama berseteru soal privasi pengguna. Kebijakan App Tracking Transparency (ATT) yang diperkenalkan Apple berdampak besar pada pendapatan iklan Meta, memperburuk hubungan kedua perusahaan.

Kritik Zuckerberg terhadap pendekatan privasi Apple muncul di tengah kontroversi kebijakan Meta sendiri, seperti keputusan untuk menghentikan fact-checking dan melonggarkan aturan moderasi konten. Kebijakan baru yang membolehkan ujaran kebencian terhadap komunitas LGBTQ+ dengan dalih “kebebasan berpendapat” menuai kecaman luas.

Keputusan Meta ini dianggap sebagai upaya mendekati Presiden AS terpilih Donald Trump, mengingat banyak kebijakan baru Meta sejalan dengan retorika Trump dan partainya. Akibatnya, banyak karyawan Meta mengundurkan diri, dan pencarian Google terkait “cara keluar dari Facebook” meningkat hingga 5.000%.

Perseteruan antara Apple dan Meta mencerminkan ketegangan yang lebih luas di industri teknologi besar. Dengan pengawasan ketat regulator, strategi masing-masing perusahaan—Apple dengan fokus pada privasi dan Meta dengan deregulasi serta kebebasan berpendapat—dapat membentuk masa depan mereka di tengah perubahan lanskap teknologi.

Sementara Zuckerberg terus menyerang Apple, pertanyaan besar tetap ada: apakah Meta mampu berinovasi lebih jauh dari platform warisannya, atau justru akan terjebak dalam pola yang sama? Upaya Meta untuk mendominasi metaverse masih menjadi pertaruhan besar yang hasilnya belum jelas.