Mardiono Diteriaki "Gagal Senayan" Saat Buka Muktamar X PPP Nasional 27 September 2025

Mardiono Diteriaki "Gagal Senayan" Saat Buka Muktamar X PPP
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 September 2025

Mardiono Diteriaki “Gagal Senayan” Saat Buka Muktamar X PPP
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyoraki Muhammad Mardiono saat maju ke panggung untuk memberi sambutan.
Sorakan tersebut sudah terdengar sejak nama Mardiono disebut panitia pada pembukaan Muktamar X Partai Ka’bah, Sabtu (27/9/2025).
Saat itu, Ketua Panitia Muktamar X PPP, Raden Arya Permana, menyampaikan laporan di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara.
Lalu, ia menyebut nama-nama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, termasuk Muhammad Romahurmuziy alias Rommy dan Mardiono. Keduanya diketahui berada pada kubu yang berseberangan.
Ketika Arya menyebut nama Mardiono, puluhan kader PPP berteriak menyorakinya. 
“Wuuu,” teriak mereka.
Sejumlah kader PPP kemudian meneriakkan kata “Perubahan”, sebuah aspirasi agar Ketua Umum PPP bisa dari eksternal partai.
Meski demikian, beberapa kader lainnya meneriakkan kata “lanjutkan” sebagai bentuk dukungan pada Mardiono untuk kembali menjadi Ketua Umum PPP.
“Mardiono, lanjutkan!” teriak beberapa kader PPP.
Namun, teriakan itu ditimpali kader lainnya. “Gagal Senayan!” teriak kader PPP lainnya.
Begitupun saat Mardiono membacakan sambutan. Sejumlah kader PPP kembali meneriakkan kekecewaan.
Hal tersebut lantaran di bawah kepemimpinan Mardiono, PPP gagal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
“Gagal Senayan!” teriak salah satu kader PPP.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Arwani Thomafi, mengakui terdapat aspirasi kader PPP yang menginginkan adanya perubahan, bahwa calon ketua umum tidak harus dari internal.
Di sisi lain, terdapat kelompok yang memandang PPP harus tetap dipimpin kader Partai Ka’bah. “Ada yang menginginkan perubahan karena kondisi kita, darurat dan sebagainya. Saya kira nanti kita musyawarah,” tutur Arwani.
Adapun AD/ART PPP saat ini menyatakan calon ketua umum harus berasal dari internal partai.
Namun, AD/ART itu bisa diubah dalam forum Muktamar. “Ya seperti itu, kalau di AD/ART yang sekarang ini (harus internal),” ujar Arwani.
Adapun PPP diketahui saat ini menjadi partai gurem setelah gagal masuk ke Senayan pada Pemilu 2024.
Perolehan suara PPP secara nasional tidak menembus ambang batas parlemen yang ditentukan undang-undang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.