Jakarta, CNBC Indonesia – Manusia pada hari ini kurang cerdas dibandingkan dengan generasi pada masa sebelumnya. Hal itu terungkap dalam penelitian terbaru dari beberapa institusi.
Seperti yang dilaporkan Financial Times, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dari berbagai kelompok usia mengalami kesulitan berkonsentrasi dan kehilangan kemampuan penalaran, pemecahan masalah, dan pemrosesan informasi, semua aspek dari metrik yang seharusnya diukur dari kecerdasan.
Hasil ini, menurut laporan FT, diperoleh dari tes pembanding yang melacak keterampilan kognitif pada remaja dan dewasa muda.
Studi Monitoring the Future yang dilakukan oleh University of Michigan mendokumentasikan kesulitan konsentrasi pada orang Amerika berusia 18 tahun. Mereka juga melakukan studi melalui Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kemampuan belajar anak berusia 15 tahun di seluruh dunia.
Penelitian selama bertahun-tahun itu menunjukkan bahwa anak muda mengalami kesulitan dalam hal rentang perhatian yang berkurang dan kemampuan berpikir kritis yang melemah, demikian dikutip dari Futurism, Kamis (20/3/2025).
Pandemi Covid-19 menjadi waktu di mana penurunan tajam dalam keterampilan kognitif karena gangguan belajar-mengajar yang ditimbulkan saat itu.
Namun ternyata, tren penurunan kecerdasan sudah terlihat setidaknya sejak pertengahan tahun 2010-an. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan kecerdasan ini terjadi jauh lebih dalam dan telah berlangsung lebih lama daripada pandemi Covid.
Tidak ada jawaban pasti mengapa orang-orang mengalami penurunan keterampilan kognitif. Tetapi salah satu indikator utamanya adalah penurunan tajam dalam hal membaca dan perubahan dunia dalam cara kita mengonsumsi informasi dan media.
Pada 2022, misalnya, National Endowment for the Arts menemukan hanya 37,6 persen orang Amerika yang mengatakan mereka telah membaca novel atau cerita pendek pada tahun sebelumnya, turun dari 41,5 persen pada tahun 2017 dan 45,2 persen pada 2012.
Cukup mudah untuk menyalahkan penurunan kecerdasan pada orang-orang yang kurang gemar membaca, dan mungkin, lebih banyak melakukan scrolling di dunia maya.
Tapi, menurut hasil penelitian 2023 dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, konsorsium internasional yang sama yang mengeluarkan survei PISA, 34 persen orang dewasa di Amerika Serikat mendapat nilai terendah dalam hal kemampuan berhitung, yang pada dasarnya berarti mereka kurang memiliki kemampuan untuk bekerja dengan angka. Setahun sebelumnya, angka tersebut hanya 29 persen.
Di luar perubahan dalam konsumsi media dan media yang kita gunakan untuk menerimanya, hubungan manusia dengan akses informasi secara umum juga berubah.
Meskipun tentu saja ada cara-cara untuk menggunakan teknologi yang tidak membahayakan kognisi, penelitian menunjukkan bahwa “screen time” seperti yang kita kenal saat ini merusak fungsi verbal pada anak-anak dan mempersulit orang dewasa usia kuliah untuk berkonsentrasi dan menyimpan informasi.
(dem/dem)