Brasilia –
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro resmi didakwa atas percobaan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilu tahun 2022 lalu. Bolsonaro didakwa bersama 33 orang lainnya dalam upaya mencegah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menjabat setelah persaingan sengit dalam pemilu tiga tahun lalu.
Jaksa Agung Brasil Paulo Gonet Branco mengajukan dakwaan untuk Bolsonaro, yang kini berusia 69 tahun, dan rekan-rekannya itu ke Mahkamah Agung pada Selasa (18/2) waktu setempat. Setidaknya ada lima dakwaan yang dijeratkan terhadap Bolsonaro.
“Berdasarkan manuskrip, file digital, spreadsheet dan pertukaran pesan yang mengungkapkan skema yang mengganggu tatanan demokrasi,” demikian pernyataan kantor Jaksa Agung Brasil, seperti dilansir AFP, Rabu (19/2/2025).
“Hal itu menggambarkan secara detail soal rencana konspirasi yang disusun dan dilaksanakan terhadap lembaga-lembaga demokrasi,” sebut pernyataan itu.
Salah satu dakwaan itu menuduh adanya tindak kejahatan “organisasi kriminal bersenjata”, yang diduga dipimpin oleh Bolsonaro dan kandidat wakil presidennya, Walter Braga Netto.
“Bersekutu dengan individu-individu lainnya, termasuk warga sipil dan personel militer, mereka berupaya mencegah, secara terkoordinasi, terpenuhinya hasil pemilihan presiden tahun 2022,” sebut kantor Jaksa Agung Brasil dalam pernyataannya.
Kantor Jaksa Agung Brasil mendasarkan keputusan mendakwa Bolsonaro pada laporan kepolisian federal setebal 800 halaman, yang dirilis tahun lalu setelah penyelidikan selama dua tahun yang mendapati bahwa Bolsonaro “menyadari sepenuhnya dan berpartisipasi aktif” dalam rencana mempertahankan kekuasaan.
Bolsonaro menyangkal tuduhan-tuduhan itu, dan menyebut dirinya sebagai korban “persekusi”.
“Upaya kudeta… telah menjadi tuduhan kosong, yang sama sekali bukanlah bukti terhadap Bolsonaro,” sebut putra Bolsonaro, Flavio, dalam komentarnya via media sosial X.
Setelah pengumuman kantor Jaksa Agung itu, tim penasihat hukum Bolsonaro mengatakan pihaknya “terkejut” dan “marah”. Mereka bersikeras menegaskan Bolsonaro “tidak pernah” terkait dengan “gerakan yang bertujuan untuk mendekonstruksi Penegakan Hukum Demokratik”.
Sementara itu, disebutkan juga bahwa penyelidikan mengungkapkan rencana pembunuhan Lula da Silva, Wakil Presiden Feraldo Alckmin, dan seorang hakim terkenal di Brasil dengan “persetujuan” Bolsonaro.
Mahkamah Agung selanjutnya akan mempertimbangkan dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Agung itu, dan memutuskan apakah akan memulai proses hukum terhadap Bolsonaro.
Lihat juga Video ‘Anak Eks Presiden Brasil Diduga Pakai Intel untuk Pantau Lawan Politik’:
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu