Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mantan Karyawan Pencipta ChatGPT Bocorkan Ini Sebelum Tewas

Mantan Karyawan Pencipta ChatGPT Bocorkan Ini Sebelum Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan peneliti OpenAI Suchir Balaji buka-bukaan soal bekas perusahaannya beberapa minggu sebelum ditemukan meninggal akhir November lalu. Termasuk, ketertarikannya pada Artificial Intelligence (AI) dan pemikirannya soal data yang diambil oleh OpenAI.

Dia mengatakan mulai tertarik dengan AI saat remaja. Teknologi itu, dia percaya bisa memecahkan masalah terbesar umat manusia.

“Saya pikir AI bisa memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan, seperti menyembuhkan penyakut dan menghentikan penuaan. Saya pikir kita bisa menciptakan semacam ilmuwan yang bisa membantu menyelesaikannya,” kata Balaji kepada New York Times bulan Oktober lalu, yang dikutip NDTV, Senin (16/12/2024).

Sejak hengkang pada Agustus lalu, Balaji memang terus menyuarakan ketidaksetujuannya soal praktik OpenAI. Termasuk menentang keras cara OpenAI menggunakan data berhak cipta tanpa seizin pemiliknya saat menciptakan teknologi tersebut.

Kepada New York Times dia mengatakan tidak pernah memikirkan soal legalitas OpenAI yang “memanen” data internet, baik yang terbuka maupun dengan hak cipta.

Baru pada akhir tahun 2022, setelah ChatGPT dirilis, dia merenungkannya. Setelah itu menyadari teknologi seperti ChatGPT merusak internet dengan menggunakan data yang memiliki hak cipta dan selama prosesnya telah melakukan pelanggaran hukum.

ChatGPT disebut bergantung pada hasil kerja keras orang lain, sebab dilatih dengan materi yang memiliki hak cipta dan diambil tanpa izin dari internet.

“Ini bukan model berkelanjutan untuk ekosistem internet secara keseluruhan,” jelasnya.

Dalam website pribadinya, dia juga mengatakan mereplikasi materi dengan hak cipta bisa melanggar hukum. Ini terjadi jika tidak dilindungi dengan penggunaan wajar pada AI.

OpenAI dalam kesempatan berbeda membantah klaim tersebut. Menurut perusahaan, penggunaan data digunakan secara wajar dan sesuai preseden hukum.

Pria 26 tahun itu ditemukan tewas di sebuah apartemen di San Fransisco Amerika Serikat (AS). Kantor pemeriksa media setempat menyatakan dia meninggal karena bunuh diri.

Terkait kematian Balaji, OpenAI telah buka suara. Juru bicara perusahaan mengatakan pihaknya sangat sedih dengan berita tersebut.

“Kami sangat terpukul dengan berita menyedihkan hari ini dan hati kami untuk orang-orang terkasih Suchir selama masa sulit ini,” jelas juru bicara OpenAI.

(dem/dem)