Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Mandi di Sungai Mentaya, Warga Kotawaringin Timur Tewas Diserang Buaya – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mandi di Sungai Mentaya, Warga Kotawaringin Timur Tewas Diserang Buaya

Mandi di Sungai Mentaya, Warga Kotawaringin Timur Tewas Diserang Buaya

Kotawaringin Timur, Beritasatu.com – Seorang warga Kecamatan Pulau Hanaut, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan tewas akibat diserang buaya saat tengah mandi di Sungai Mentaya. Korban diketahui bernama Sami (35), warga Desa Bapinang Hulu.

Peristiwa warga Kotawaringin Timur tewas diserang buaya ini terjadi pada Jumat (4/4/2025) saat korban tengah mandi di sungai tanpa menyadari kehadiran buaya sepanjang lebih dari dua meter yang mengintai dari dekat. Buaya tersebut tiba-tiba menyerang dan menyeret korban ke dasar sungai.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkannya ke Basarnas untuk meminta bantuan pencarian. Setelah upaya pencarian, tim SAR Gabungan akhirnya menemukan jasad korban pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 14.30 WIB berjarak sekitar 1,2 kilometer dari lokasi awal kejadian.

Saat ditemukan, tubuh korban mengalami luka parah akibat gigitan buaya. Jasad korban kemudian dievakuasi menggunakan perahu dan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati turut hadir saat proses pencarian hari kedua dan menyampaikan duka cita serta apresiasi kepada tim penyelamat.

“Atas nama masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan. Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Irawati.

Insiden warga diterkam buaya di Sungai Mentaya ini bukan yang pertama terjadi. Pada Oktober 2024, seorang pria bernama Badarusman (52), warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, juga meninggal akibat serangan serupa saat mandi di sungai.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah juga telah berulang kali mengingatkan untuk waspada agar warga Kotawaringin Timur tidak tewas diserang buaya, terutama saat beraktivitas di sungai pada waktu gelap dan saat musim kawin buaya, karena hewan predator tersebut cenderung lebih agresif.

Merangkum Semua Peristiwa