JAKARTA – Bagi banyak orang, makan sambil menonton televisi atau memainkan ponsel sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Aktivitas ini terasa santai dan menyenangkan, terutama saat waktu luang atau liburan.
Namun tanpa disadari, kebiasaan tersebut bisa memengaruhi jumlah makanan yang kita konsumsi dan berdampak pada berat badan.
Sejumlah penelitian menunjukkan makan sambil menonton TV berpotensi lebih besar menyebabkan makan berlebihan dibandingkan makan sambil menggunakan ponsel.
Sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog dari Worcester Polytechnic Institute, Massachusetts meneliti pengaruh gangguan teknologi terhadap pola makan.
Dilansir dari laman Daily Mail UK, penelitian ini melibatkan 114 relawan pria dan perempuan yang dibagi ke dalam tiga kelompok.
– Makan sambil menonton televisi
– Makan sambil menggunakan ponsel pintar
– Makan tanpa gangguan apa pun
Semua peserta diberikan jenis dan jumlah camilan yang sama, yakni keripik dan cokelat. Namun hasilnya cukup mencolok. Kelompok yang menonton TV mengonsumsi kalori paling banyak, rata-rata 164 kalori. Sementara kelompok tanpa gangguan hanya sekitar 131 kalori. Perbedaan signifikan ini tidak ditemukan pada kelompok pengguna ponsel.
Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Physiology & Behavior. Para peneliti menyebut hasil penelitian menunjukkan menonton televisi saat makan sangat mendorong makan berlebihan dan membentuk pola makan tidak sehat.
Menurut para peneliti, televisi merupakan distraksi yang sangat kuat. Tayangan visual dan audio membuat otak kehilangan fokus terhadap sinyal rasa kenyang. Akibatnya, seseorang tidak benar-benar menyadari apa dan berapa banyak makanan yang telah dikonsumsi.
“Televisi bertindak sebagai pengalih perhatian yang membuat otak gagal mencatat jumlah makanan yang dimakan, sehingga rasa lapar muncul lebih cepat,” bunyi laporan penelitian dari Worcester Polytechnic Institute Research Team.
Sebaliknya, penggunaan ponsel tidak menunjukkan efek serupa. Salah satu alasannya adalah karena kedua tangan biasanya sibuk mengoperasikan ponsel, sehingga aktivitas makan menjadi lebih terbatas. Sementara saat menonton TV, tangan relatif bebas untuk terus mengambil makanan tanpa disadari.
Makan berlebihan bukan hanya soal kenaikan berat badan. Para peneliti menekankan bahwa kebiasaan ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan gangguan jantung.
Makan berlebihan berkontribusi terhadap risiko penyakit dan kematian dini yang dalam jangka panjang lebih besar dibandingkan dampak gabungan alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang.
