YOGYAKARTA – Perkembangan teknologi semakin pesat, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI). Kini, hadir sebuah inovasi yang menarik perhatian dunia: superkomputer desktop kecerdasan buatan di rumah. Perangkat ini memungkinkan siapa pun, bahkan pengguna rumahan, untuk memiliki kekuatan komputasi tingkat tinggi.
Bayangkan, tugas-tugas berat seperti pemrosesan data, pelatihan model AI, hingga rendering grafis 3D kini bisa dilakukan langsung dari meja kerja Anda. Superkomputer desktop berbasis AI ini menjadi simbol kemajuan era digital, di mana batas antara profesional dan pengguna biasa semakin menipis.
Mengenal Superkomputer Desktop Kecerdasan Buatan
Superkomputer desktop kecerdasan buatan merujuk pada superkomputer berbasis AI yang ukurannya dipadatkan menjadi seukuran desktop (komputer pribadi). Perangkat ini dirancang untuk memperluas akses terhadap komputasi AI berdaya tinggi.
Berbeda dengan komputer biasa, perangkat ini dibekali dengan prosesor multi-core, GPU bertenaga besar, serta sistem pendingin khusus untuk menjaga stabilitas performa.
Dengan komponen tersebut, superkomputer berbasis AI bisa menangani beban kerja yang biasanya hanya bisa dilakukan oleh server besar atau pusat data.
Selain itu, teknologi AI yang terintegrasi di dalamnya memungkinkan pengguna melakukan analisis data kompleks, pelatihan model machine learning, hingga simulasi ilmiah tanpa harus menyewa layanan cloud mahal.
Superkomputer Desktop Kecerdasan Buatan di Rumah
Saat ini ada banyak superkomputer seukuran desktop yang bisa dijadikan pilihan oleh pengguna rumahan untuk menjalankan mode AI canggih langsung dari meja kerja, tanpa perlu menyewa server cloud, beberapa di antaranya, yakni:
DGX Sparks
DGX Sparks merupakan superkomputer berbasis AI yang diluncurkan Nvidia, perusahaan semikonduktor raksasa asal Amerika Serikat. Perangkat ini dirilis pada 14 oktober 2025 dan diklaim sebagai superkomputer terkecil di dunia.
Dikutip dari laman resmi NVIDIA, DGX Sparks dibangun dengan ukuran 15 x 15 x 5 cm dan memiliki bobot sekitar 1,2 kilogram (mirip Apple Mac Mini yang berukuran 12,7 x 12,7 x 5 cm).
Meski berukuran kecil, DGX Sparks bisa menjalankan model AI besar hingga 200 miliar parameter. Jumlah ini biasanya hanya bisa dikerjakan oleh infrastruktur server di pusat data berskala besar.
Dengan kemampuannya itu, tidak berlebihan jika DGX Sparks disebut sebagai “AI workstation pribadi”, sebuah superkomputer berukuran kecil untuk para peneliti, pengembang, dan mahasiswa yang ingin bereksperimen dengan kecerdasan buatan tingkat lanjut tanpa harus memiliki akses ke pusar data mahal.
DGX Sparks dijejali dengan Grace Blackwel superchip GB10, prosesor gabungan CPU dn GPU terbaru buatan Nvidia yang buat khusus untuk kecerdasan buatan.
Dengan dukungan itu, DGX Spark dapat melakukan hingga 1 petaflop komputasi atau sekitar 1.000 triliun operasi per detik. Sebelum teknologi berkembang seperti sekarang, angka ini hanya bisa dicapai superkomputer berskala besar di pusat riset.
Tak hanya itu, perangkat ini juga dibekali memori terpadu sebesar 128 GB yang digunakan bersama antara CPU dan GPU. Tujuannya untuk mempercepat pemrosesan data tanpa hambatan.
Dari segi kapasitas penyimpanan, DGX Spark dapat menampung data hingga 4 TB. Kapasitas ini cukup besar untuk menampung model bahasa besar atau data pelatihan AI dalam jumlah besar.
Untuk harganya, Nvidia DGX Spark dibanderol mulai 3.999 dollar AS (sekitar Rp66,3 juta).
Ascent GX10
Ascent GX10 adalah superkomputer AI seukuran desktop yang dibuat oleh ASUS. Perangkat ini hadir dalam ukuran kecil, yakni 150 x 150 x 51 mm.
Ascent GX10 dijejali dengan CPU Nvidia Grace 20-core dan GPU Nvidia Blackwell. Superkomputer ini dapat menghasilkan kinerja AI hingga 1 petaflop untuk proses inferensi dan penyempurnaan model.
Dengan kapasitas memori terpadu 128 GB, Ascent GX10 dapat mengolah model AI hingga 200 miliar parameter secara langsung di desktop.
Tak hanya itu, perangkat ini juga didukung oleh software Nvidia AI yang menyedakan berbagai tool penting untuk pembuatan protipe, penyesuaian model, serta inferensi di bidang robotika, computer vision, hingga vision language model (VLM).
Ascent GX10 diluncurkan ASUS pada mei tahun ini, dengan harga mulai dari 3000 dollar AS atau sekitar 49,7 juta rupiah.
AI TOP ATOM
AI TOP ATOM merupakan superkomputer berbasis AI seukuran desktop yang dirancang GIGABYTE. Perangkat ini dibuat untuk keperluan komputasi AI di meja kerja.
AI TOP ATOM dibekali dengan GPU Blackwell dengan peforma 1000 TOPS dan memori 128 GB, sehingga cocok untuk pengembangan dan kreator AI.
Perangkat ini memungkinkan pembuatan mesin pembalajaran tanpa memerlukan PC besar dan bisa dihubungkan dengan perangkat lain lewat berbagai port konektivitas, seperti USB, HDMI, dan LAN.
Tak hanya itu, perangkat ini dilengkapi prosesor 20-core Arm (10x Cortex-X925 + 10x Cortex-A725), penyimpanan hingga 4TB PCIe Gen5 SSD, dan konektivitas jaringan canggih seperti 10GbE, Wi-Fi 7, dan NVIDIA ConnectX-7 SmartNIC. Desainnya ringkas dengan sasis 1 liter, mendukung model AI hingga 200 miliar parameter.
Demikian informasi tentang superkomputer desktop kecerdasan buatan di rumah. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.
