Jakarta, Beritasatu.com – Sholat fardhu (salat fardu) merupakan salah satu pilar utama dalam Islam yang tidak hanya memiliki dimensi ritual, tetapi juga mengandung makna dan hikmah yang mendalam di balik setiap gerakannya.
Setiap tahapan dalam sholat, mulai dari takbiratulihram hingga salam, memiliki tujuan spiritual dan psikologis yang signifikan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana setiap gerakan dalam sholat dapat berkontribusi terhadap pembentukan karakter dan kesehatan mental individu.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan mengenai makna dan hikmah dari setiap gerakan dalam sholat fardhu.
Makna dan Hikmah Gerakan Sholat Fardhu
1. Takbiratulihram
Makna: Takbiratul ihram merupakan gerakan pembuka sholat yang menandakan bahwa seseorang telah memasuki ibadah sholat. Dengan mengangkat kedua tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar,” seorang muslim menyatakan bahwa ia meninggalkan segala urusan duniawi dan fokus pada ibadah kepada Allah.
Hikmah: Gerakan ini mengajarkan pentingnya konsentrasi dan fokus dalam beribadah. Selain itu, takbiratul ihram menjadi pengingat bahwa Allah adalah yang paling utama dalam hidup seorang muslim, sehingga segala hal lainnya harus dikesampingkan.
2. Berdiri (Qiyam)
Makna: Dalam posisi berdiri, seorang muslim membaca Al-Fatihah dan surat pendek dari Al-Qur’an sebagai bentuk pengakuan akan kebesaran Allah dan pentingnya wahyu-Nya.
Hikmah: Qiyam mengajarkan disiplin dan ketekunan. Sikap ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti belajar dan bekerja. Selain itu, qiyam melambangkan kesiapan untuk menerima petunjuk dari Allah.
3. Rukuk
Makna: Rukuk merupakan gerakan membungkuk dengan punggung rata dan tangan diletakkan di lutut. Dalam posisi ini, seorang muslim mengakui kebesaran Allah dengan mengucapkan “Subhana Rabbiyal Azim.”
Hikmah: Rukuk mengajarkan sikap tawadu (rendah hati) dan pengakuan akan kekuasaan Allah. Gerakan ini juga mengingatkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
4. Iktidal
Makna: Setelah rukuk, posisi iktidal adalah berdiri tegak kembali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang muslim kembali ke posisi yang lebih baik setelah mengakui kebesaran Allah.
Hikmah: Iktidal mengajarkan keseimbangan dalam hidup. Setelah mengakui kesalahan atau kekurangan, penting untuk bangkit dan berusaha menjadi lebih baik.
5. Sujud
Makna: Sujud merupakan posisi terendah dalam sholat, di mana dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan jari kaki menyentuh tanah. Dalam posisi ini, seorang Muslim mengucapkan “Subhana Rabbiyal A’la.”
Hikmah: Sujud melambangkan kerendahan hati dan pengabdian total kepada Allah. Ini adalah saat yang paling dekat dengan Allah, di mana seorang muslim dapat memohon dan berdoa. Sujud juga memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
6. Duduk di antara dua sujud
Makna: Setelah sujud pertama, seorang muslim duduk sejenak sebelum melanjutkan ke sujud kedua. Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk merenung dan berdoa.
Hikmah: Duduk di antara dua sujud mengajarkan pentingnya refleksi dan introspeksi. Dalam kehidupan sehari-hari, momen ini dapat diartikan sebagai waktu untuk merenungkan tindakan dan keputusan yang telah diambil.
7. Salam
Makna: Salam menandakan akhir dari sholat. Dengan mengucapkan “Assalamu Alaikum wa Rahmatullah” ke kanan dan kiri, seorang muslim menyebarkan kedamaian.
Hikmah: Salam mengajarkan nilai-nilai sosial dan pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama. Hal ini juga mengingatkan untuk membawa kedamaian dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap gerakan dalam sholat fardhu tidak hanya memiliki makna ritual, tetapi juga mengandung hikmah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami makna dan hikmah di balik setiap gerakan, seorang muslim dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan seimbang serta meningkatkan kedekatan dengan Allah Swt.
