JAKARTA – Bassis Ungu, Makki Parikesit, ikut menanggapi soal riders musisi dan band baru yang dianggap berlebihan, sehingga menyulitkan pekerjaan para promotor atau penyelenggara konser.
Bermain untuk Ungu sejak tahun 1997, kemudian meraih sukses besar sejak pertengahan tahun 2000-an, Makki menyebut bandnya tidak pernah punya riders yang bertujuan menyulitkan pekerjaan orang lain, terlebih ketika para personel masih muda.
Namun setelah berkiprah lebih dari dua dekade di industri musik nasional, Makki mengaku bahwa Ungu meminta penerbangan kelas bisnis (business class) jika tampil jauh dari Jakarta.
“Ungu setelah 20 tahun baru business class. Jadi, kita akhir-akhir ini juga cukup dipercaya sama EO, akhirnya kita berlima di business class,” kata Makki saat ditemui di Gambir, Jakarta Pusat baru-baru ini.
“Kalau hotel, ya seadanya hotel apa di situ, yang penting AC nyala, bisa ngerokok, ya gapapa juga,” sambungnya.
Riders penerbangan kelas bisnis berkaitan dengan usia para personel Ungu saat ini. Namun, permintaan itu juga punya pengecualian tersendiri.
“Tapi ya business class bukan karena apa-apa, kalau terbangnya di atas tiga jam, kita udah pada tua ya, capek,” ucap sang bassis.
“Dan itu juga kondisional, kaya misalnya kemarin dari satu titik ke titik lain enggak ada business class, ya ekonomi aja enggak apa-apa.”
Terhadap musisi atau band yang punya riders berlebihan, Makki mengingatkan bahwa keberadaan promotor dan penyelenggara acara merupakan salah satu aspek penting dalam keberlangsungan karier musisi itu sendiri.
“Pesan gua buat siapapun lah, enggak yang muda enggak yang tua, kalau misalnya lu nyusahin partner kerja lu, kerjaan lu makin dikit. Udah gitu aja,” tandasnya.
