Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah menggelar kick off program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah di Indonesia, Senin (6/1).
Namun ada pula daerah yang belum melaksanakan program yang dijanjikan Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024 lalu. Salah satunya Kota Solo, Jawa Tengah, dan Provinsi DI Yogyakarta.
Di Solo–kota yang merupakan daerah asal Gibran–program makan bergizi gratis disebut bakal dimulai pada 13 Januari alias pekan depan. Saat dikonfirmasi ke Pemkot Solo pada Senin ini, mereka malah menyebut mendapat kabar tentang pelaksanaan program tersebut di sana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Murtono mengatakan pihaknya belum mendapat informasi resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai implementasi Makan Bergizi Gratis di Solo.
“Sampai saat ini belum ada (koordinasi dari BGN),” kata Budi Murtono, Senin.
Meski demikian, Budi mengaku sudah mendengar Kota Solo merupakan salah satu daerah yang mendapatkan program MBG tersebut. Kabarnya, program MBG akan dilaksanakan di dua kecamatan di Kota Solo.
“Cuma tadi pagi saya mendapat info dari teman bahwa ada dua lokasi yang akan menjalankan, di Kecamatan Jebres dan Laweyan,” kata dia.
Menurut informasi yang didengar Budi, program tersebut akan dijalankan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hanya saja, Budi belum mengetahui sekolah mana saja yang menjadi sasaran. Ia juga belum tahu pasti SPPG yang dimaksud.
“Informasinya kan satu SPPG itu 3 ribu siswa. Tiga ribu itu di sekolah mana saja yang akan disasar, sampai saat ini belum ada (informasi),” kata dia.
Meski belum dilibatkan dalam program MBG, Budi memastikan Pemkot Solo tetap mendukung penuh pelaksanaan program tersebut. Ia memastikan Pemkot akan segera mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dinas-dinas di bawah koordinasinya.
“Kita enggak diam saja. Dengan ada informasi ini kita coba koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Intinya kita mendukung,” kata Budi.
Ia pun tidak mempersoalkan jika pelaksanaan program MBG ditangani langsung oleh SPPG.
“Kalau memang langsung dari BGN menyerahkan ke SPPG, ndak apa-apa. Tapi intinya Pemkot akan men-support kegiatan ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala SPPG Kodim 0735 Surakarta, Jhoni Prabowo mengatakan dapur umum untuk program MBG di Kota Solo sudah siap beroperasi. SPPG yang berada di kecamatan Jebres itu nantinya akan memasok makanan untuk 2.974 orang di Kecamatan Jebres yang menjadi sasaran program tersebut.
“SPPG di Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jebres ini sasaran penerima manfaatnya ada 2.974. Itu sudah termasuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” kata Jhoni di Gedung SPPG Kodim 0735 Surakarta, Minggu (5/1).
Merujuk arahan dari BGN, program MBG akan diimplementasikan bertahap. Periode pertama dimulai 6 Januari, lalu kedua di tanggal 13 Januari, dan terakhir 27 Januari.
“Kami di periodisasi kedua, tanggal 13 Januari,” kata Jhoni.
Belum ada Makan Bergizi Gratis di DIY
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya hari ini, Senin ini.
DIY sebelumnya diumumkan masuk ke dalam 26 provinsi pelaksana program yang dimulai secara serentak hari ini di total 190 titik.
“Kalau dari provinsi ya (bersumber) dari anggaran kita belum ada eksekusi untuk itu (MBG),” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti ditemui di kantornya, Kota Yogyakarta, Senin (6/1).
Made beralasan, Pemda DIY belum menerima petunjuk teknis dan pelaksanaan (juklak-juknis) MBG ini, sekalipun telah mengalokasikan Rp42 miliar melalui APBD 2025 untuk program yang menurutnya ditangani langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Di sana memang diminta ada kontribusi dari daerah untuk dapat ikut serta di dalam program ini,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Made, Pemda DIY belum berkoordinasi dengan tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sleman, Bantul dan Gunungkidul yang ditunjuk BGN untuk mendistribusikan makanan bergizi ke sekolah-sekolah hari ini.
“Kami belum dapat info juga untuk itu, setahu kami masih pilot project sebelum-sebelum ini yang di Kulon Progo saja, tapi untuk per 6 Januari ini kami untuk DIY belum terinfokan secara detail datanya (pelaksanaan MBG) di mana saja,” papar dia.
Pada prinsipnya, Pemda DIY akan selalu bersiap manakala sewaktu-waktu diminta berkontribusi mendukung MBG di daerah.
Lanud Adisutjipto sebagai salah satu SPPG di DIY sementara itu menyatakan belum melaksanakan MBG per hari ini. Namun, secara infrastruktur kesiapan untuk pelaksanaan program ini telah mencapai 95 persen.
“Petugas yang akan bertugas serta yang akan menyiapkan bahan bakunya juga sudah siap,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto, Letkol Sus M. Rizwar.
Rizwar menuturkan, sesuai rencana akan ada 14 sekolah dengan total lebih dari tiga ribu siswa sasaran program MBG yang diampu Lanud Adisutjipto.
“Untuk saat ini Lanud masih dalam tahap menyelesaikan persiapan bersama BGN. Nanti akan kami kabari mas kalau akan dilaksanakan,” tutupnya.
(kum/syd/kid)
[Gambas:Video CNN]