Tuban (beritajatim.com) – Mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya berangkat haji setelah menunggu hampir 13 tahun lamanya. Dia daftar sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Dia adalah Ahmad Qoid Shabri F. Mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya semester 3 ini mengaku senang mendapatkan panggilan untuk ibadah haji ke tanah suci. Hanya saja, Qoid berangkat tidak bersama orang tuanya.
Bahkan, Qoid sapaannya, harus cuti 1 semester terlebih dulu untuk fokus ibadah haji. Sebelumnya ia harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk keberangkatannnya menunaikan rukun Islam kelima itu.
“Iya, harus cuti dulu soalnya karena persiapannya juga lama. Alhamdulilah bisa berangkat tahun ini,” tutur mahasiswa asal Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban itu.
Diketahui, orangtua Qoid sebelumnya sudah berangkat haji terlebih dulu, sedangkan ia belum mendapatkan panggilan. Sehingga di tahun 2024 ini Qoid mendapatkan kesempatan bersama sanak keluarganya. “Ada om saya juga yang berangkat haji tahun ini,” kata Qoid.
Remaja berusia 20 tahun ini juga lulusan pondok pesantren sejak tamat SD hingga SMA. Oleh sebab itu, ia memiliki bekal agama yang mumpuni. Ibu Qoid juga berharap sang adik bisa mengikuti jejak kakaknya.
Qoid tetap semangat dan segala persiapannya sudah matang termasuk kelengkapan serta kebutuhan di tanah suci. Sebelum masuk bus, Qoid melakukan sungkem terhadap ibunya.
Dia meminta izin untuk melakukan ibadah serta memohon agar diberikan kelancaran beribadah, selamat hingga ke tujuan dan kembali pulang.
Tak ayal nuansa berpamitan menjadi tangis haru bagi keluarganya. “Qoid pamit buk ya, doakan aku terus, semoga diberikan kelancaran selama beribadah di sana,” ucap Qoid kepada ibunya. [ayu/suf]