Jakarta: Sejumlah 10 mahasiswa dikeluarkan dari Universitas Vilnius karena telah melanggar peraturan penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kejadian ini diberitakan oleh Video dan Televisi Nasional Lithuania pada hari sabtu.
Meskipun penggunaan AI tidak dilarang atau dihentikan, namun beberapa pelajar tidak menggunakannya dengan bijak, kata laporan beritanya. Dikutip dari Xinhua News, Wakil rektor Universitas Vilnius, Valdas Jaskunas, mengatakan 10 mahasiswa telah dikeluarkan pada tahun sebelumnya “karena penggunaan AI yang tidak tepat dalam pekerjaan tugas mereka, seperti pada tesis akhir.”
Penggunaan tidak tepat yang dimaksud adalah tidak mengungkapkan bahwa telah menggunakan AI atau tidak melakukan sitasi dengan benar, jelas Jaskunas.
Masalah serupa dikabarkan terjadi di universitas berbeda.
“Para instruktur menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa menggunakan AI, dan sudah ada beberapa kasus di mana mahasiswa mendapatkan nilai ‘N’ -mengindikasikan ketidakjujuran akademis- pada ujian akhir mereka,” ucap Nora Skaburskiene, direktur Direktorat Studi di Vilnius Tech.
Menurut Vilnius Tech, mahasiswa paling sering menggunakan AI untuk tugas tertulis dan mencari referensi.
Seorang perwakilan himpunan mahasiswa menyatakan keraguannya tentang penyalahgunaan AI, ia berpendapat bahwa mahasiswa sudah memahami konsekuensinya, sedangkan mahasiswa lain menyadari resiko terlalu bergantung pada AI dan akan kehilangan kesempatan untuk belajar.
Semakin maraknya penggunaan AI yang tidak bertanggung pada dunia akademis, para pendidik juga tidak hanya diam saja dan berusaha sebaik mungkin mencegah penggunaan AI yang merugikan. Antara lain dengan memberikan persyaratan batasan penggunaan AI yang dapat dideteksi melalui sistem periksa plagiarisme, hal ini sudah diterapkan pada banyak software seperti Google Classroom, Turnitin, Grammarly, dan lainnya.
(Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(MMI)