Pasuruan (beritajatim.com) – Di tengah krisisnya populasi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah merekam macan tutul Jawa. Terdapat dua ekor macan tutul Jawa atau dalam bahasa latinnya Panthera Pardus Melas di kawasan TNBTS.
Ketua Tim Humas BB TNBTS, Hendra Wisantara mengatakan bahwa pihaknya telah memasang kamera trap pada tahun 2024 lalu. Pemasangan kamera trap ini merupakan bagian dari program monitoring rutin bersama SINTAS sejak 2015.
“Perkiraan populasi macan tutul Jawa ini sekitar 20-24 ekor. Jumlah ini dihitung berdasarkan rekaman kamera trap yang dipasang setiap tahun,” jelasnya, Kamis (30/1/2025).
Hendra juga mengatakan bahwa macan tutul yang terekam kamera berwarna hitam. Hal ini dikarenakan kondisi genetik melanisme dimana produksi melanin yang berlebihan membuat bulu berearna gelap.
Selain macan tutul Jawa, kamera trap yang dipasang di wilayah TNBTS ini juga merekam beberapa satwa liar yang menjadi prioritas lainnya. Seperti halnya elang Jawa yang saat ini mencapai 60 ekor, dan lutung Jawa berkisar 12 kelompok atau masing-masing kelompok beranggotakan 2 sampai 20 ekor.
“Tiga satwa ini menjadi fokus konservasi utama guna menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati,” tutupnya. (ada/but)
