Lufthansa Bakal Pangkas 100 Rute Domestik di Jerman Akibat Biaya Penerbangan Tinggi

Lufthansa Bakal Pangkas 100 Rute Domestik di Jerman Akibat Biaya Penerbangan Tinggi

Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai Deutsche Lufthansa AG berpotensi memangkas sekitar 100 rute penerbangan domestik per minggu pada musim panas mendatang.

Melansir dari Bloomberg, Minggu (19/10/2025), Chief Executive Officer Lufthansa Carsten Spohr menyampaikan bahwa kebijakan tersebut akibat beban biaya penerbangan dan pajak yang tinggi di Jerman yang menekan profitabilitas.

“Tanpa pengurangan biaya operasional, pemotongan lebih lanjut tidak terhindarkan. Ini melibatkan sekitar 100 penerbangan domestik per minggu, yang dapat dihentikan lagi pada musim panas mendatang,” kata Spohr dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, Welt am Sonntag.  

Spohr mengungkapkan bahwa rute yang sedang dievaluasi termasuk koneksi dari Munich ke Münster-Osnabrück dan Dresden, di mana maskapai saat ini beroperasi dengan kerugian, menurut Spohr. 

Dirinya menyoroti kenaikan dua kali lipat biaya negara untuk beroperasi di Jerman sejak 2019. 

Spohr juga mengatakan Lufthansa mengalami tingkat okupansi yang lebih tinggi di kelas pertama, bisnis, dan ekonomi premium, yang mencerminkan bagaimana pajak dan biaya lebih berat membebani tiket kelas ekonomi. 

Eksekutif maskapai telah lama mengeluhkan biaya bandara dan pajak yang tinggi di Jerman. Awal pekan ini, Ryanair Holdings Plc mengumumkan akan mengurangi kapasitas musim dingin di Jerman sebesar 800.000 kursi dan membatalkan 24 rute akibat biaya tersebut. 

Lufthansa berusaha pulih dari penurunan laba dan margin tahun lalu, dengan rencana memangkas 4.000 posisi administratif di seluruh grup hingga 2030.

Pengurangan pegawai itu akan dilakukan melalui digitalisasi, otomatisasi, dan proses konsolidasi, yang mayoritas akan dilakukan di Jerman, demikian informasi dari pernyataan perusahaan menjelang hari pasar modal di Munich. Langkah ini diperkirakan menghemat sekitar 300 juta euro dalam setahun.

Lufthansa memulai rencana penghematan terbesar itu dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan upaya perusahaan mengatasi dampak dari pemogokan karyawan, pengiriman pesawat yang lambat, dan bisnis penerbangan utama yang berkinerja buruk.

Pada tahun lalu, Grup Lufthansa terpaksa menurunkan target sebanyak dua kali dan gagal mencapai target margin jangka menengah yang ditetapkan pada 2021. Adapun, pada perdagangan terakhir, saham Lufthansa mengalami kenaikan hingga 2,3%. Sahamnya tercatat menguat lebih dari 25% sepanjang tahun ini.

Perusahaan tersebut kesulitan meningkatkan kinerja, terutama di maskapai utamanya. Berbeda dengan maskapai berbiaya rendah miliknya, seperti Discover yang berfokus pada liburan menunjukkan kinerja yang lebih baik. 

Discover mengumumkan pekan ini bahwa mereka berencana menambah 10 pesawat ke armadanya hingga 2028, termasuk empat pesawat A350-900 yang akan meningkatkan efisiensi bahan bakar pada rute jarak jauh.