Jakarta, CNN Indonesia —
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan terdapat faktor kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di balik unggulnya Ketua Umum PSI sekaligus anak Jokowi, Kaesang Pangarep dalam survei Pilkada Jawa Tengah 2024.
Mulanya, Direktur Eksekuti LSI Djayadi Hanan menyebut 23,7 persen pemilih mengaku sangat puas dan 61,3 persen pemilih cukup puas dengan kinerja Jokowi.
Lalu, Djayadi menjelaskan hubungan kepuasan kinerja Jokowi terhadap dukungan pemilih di Pilkada.
Djayadi mengatakan pemilih Jawa Tengah yang menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi cenderung lebih banyak mendukung Kaesang. Lalu diikuti oleh Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
“Jadi alasan mengapa Kaesang cenderung lebih unggul dari yang lain, antara lain karena para pemilih Jawa Tengah yang puas dengan kinerja Jokowi itu lebih mendukung Kaesang dibandingkan yang lain,” ujar Djayadi dalam rilis “Pilkada di Daerah Kunci: Siapa Unggul di Jawa Tengah” melalui zoom meeting, Minggu (30/6).
“Kalau orang bertanya mengapa Kaesang Pangarep paling unggul saat ini? Selain popularitasnya paling tinggi, juga karena ada pengaruh Jokowi di situ. Orang yang puas kepada presiden cenderung lebih mendukung Kaesang,” jelas Djayadi.
Adapun pada simulasi Top Of Mind calon gubernur, mayoritas pemilih belum menentukan pilihan. Hal itu ditunjukkan dari 78,7 persen responden menjawab tidak tahu/tidak jawab/rahasia.
Sementara itu, Ahmad Luthfi paling banyak dipilih pada 5,2 persen, lalu Kaesang Pangarep 2,5 persen, Sudaryono 2,1 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 1,8 persen, Dico Ganinduto 1,7 persen, dan Taj Yasin Maimoen 1,5 persen, Ganjar Pranowo 1 persen, dan lainnya di bawah 1 persen.
Setelahnya, LSI melalukan simulasi semi terbuka dengan menyajikan 21 nama bakal calon gubernur yang beredar di media dan masyarakat.
Pada simulasi ini, Kaesang menempati posisi pertama dengan 15,9 persen. Lantas disusul Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen.
Lalu, Bambang Wuryanto atau (Pacul) 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendar Prihadi 4,7 persen, Dico Ganinduto 3,5 persen, Achmad Husein 3,4 persen, Taj Yasin Maimoen 2,7 persen, tidak tahu/tidak jawab/rahasia 19,5 persen.
Kaesang juga tercatat masih berada di posisi puncak pada simulasi 6 nama.
Pada simulasi 6 nama, Kaesang Pangarep meraih 25,6 persen, Ahmad Luthfi 16,1 persen, Taj Yasin Maimoen 13,4 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 9,7 persen, Abdul Wachid 6,2 persen, dan Sudaryono 6 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 22,9 persen.
Dalam kesempatan itu, Djayadi juga mengatakan jika Kaesang tidak berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah, maka pemilih yang yang menyatakan puas dengan kinerja presiden cenderung lebih mendukung Ahmad Lutfhi.
“Tapi kalau ada Ahmad Lutfhi, ada Kaesang juga, untuk sementara kita bisa mengatakan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep berebut pengaruh Jokowi di sini,” kata Djayadi.
“Tentu kita tidak tahu kalau misalnya nanti presidennya secara terbuka menyatakan dia lebih mendukung siapa atau siapa sebetulnya yang akan maju nanti. Apakah betul Ahmad Luthfi dan Kaesang akan maju atau tidak, dan seterusnya,” sambung dia.
Adapun Djayadi menilai peta politik di Pilkada Jawa Tengah masih cair meskipun telah ada nama-nama yang bermunculan. Ia menyebut di antara nama-nama itu belum ada yang dominan unggul.
Survei dilakukan pada periode 21-26 Juni 2024. Adapun target populasi survei ini adalah WNI di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler. Wawancara survei ini menggunakan metode telepon.
Survei ini melibatkan 1.200 responden dipilih melalui metode double sampling. Metode ini adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Margin of error survei ini diperkirakan ± 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
(pop/isn)
[Gambas:Video CNN]