Jakarta, Beritasatu.com – Berada di salah satu sudut Masjid Al-Aqsa, Batu Shakhrah menjadi saksi bisu perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra Miraj atau Isra Mikraj. Lokasi ini dipercaya sebagai tempat pijakan pertama Nabi sebelum melanjutkan perjalanan menuju langit.
Dengan nilai sejarah dan spiritual yang begitu mendalam, Batu Shakhrah tak hanya menjadi simbol penting dalam Islam, tetapi juga magnet bagi para peziarah dari seluruh dunia yang ingin merasakan langsung jejak suci perjalanan tersebut.
Lantas, di mana letak pastinya Batu Shakhrah ini? Dilansir dari Islami City, berikut penjelasan mengenai letak Batu Shakhrah.
Letak Batu Shakhrah
Batu Shakhrah yang terletak di Masjid Al-Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah Islam. Batu ini diyakini menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika memulai perjalanan Isra Miraj.
Batu Shakhrakh atau Dome of the Rock terletak di tengah-tengah kompleks Masjid Al Aqsa, tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah dengan ketinggian 1,5 meter dari tanah.
Sebagai pusat dari Masjid Al-Aqsa, Shakhrah menjadi saksi sejarah sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum mengarah ke Ka’bah di Makkah.
Dalam berbagai riwayat, Shakhrah disebut memiliki hubungan dengan peristiwa akhir zaman, seperti tempat malaikat Israfil meniup sangkakala.
Selain itu, Shakhrah juga dikaitkan dengan surga. Menurut Anas bin Malik, batu ini berasal dari surga, menjadikannya setara dengan Hajar Aswad di Makkah.
Dome of the Rock juga disebut dalam sejarah Nabi Ya’kub, yang bernazar membangun masjid di atas tempat beliau bermimpi bertemu malaikat.
Dalam perjalanan Isra dan Miraj, Nabi Muhammad SAW dipercaya naik ke langit dari batu ini dengan bantuan tangga surgawi (Miraj).
Batu ini menjadi simbol spiritual dan historis yang penting bagi umat Islam, menggambarkan hubungan erat antara bumi dan langit.
Sebagai bagian integral dari Masjid Al-Aqsa, Shakhrah tidak hanya menjadi saksi peristiwa agung dalam Islam, tetapi juga mengingatkan kita pada kemuliaan dan kekhususan tempat suci ini dalam sejarah umat manusia.
Menurut beberapa tafsir dan riwayat, Shakhrah akan memiliki peran penting di akhir zaman. Malaikat Israfil disebut akan meniup sangkakala dari tempat ini untuk memanggil umat manusia ke Padang Mahsyar.
Hal ini menunjukkan bahwa Batu Shakhrah tidak hanya penting dalam konteks sejarah, tetapi juga memiliki dimensi eskatologis dalam ajaran Islam.
Selain memiliki makna penting bagi umat Islam, Batu Shakhrah juga dihormati dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Dalam tradisi Yahudi, Shakhrah dipercaya sebagai tempat Nabi Ibrahim akan mengorbankan putranya, Ishak.
