Ngawi (beritajatim.com) – Warga Desa Kedungputri, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menggeruduk kantor desa pada Senin (29/4/2024). Mereka mengeluh soal bau menyengat, imbas limbah produksi tahu rumahan yang dibuang ke sungai.
Sungai tersebut melintasi area RT 11, 12, 22, dan 23 Desa Kedungputri. Bau yang menyengat membuat warga resah, mereka kemudian melapor ke kepala desa setempat.
Sukirno, warga setempat mengatakan, bau menyengat mulai meresahkan warga sejak dua minggu terakhir.
“Kalau pabriknya itu beroperasi sudah sejak setahun. Dulu air sungai ini mengalir deras. Sepanjang tahun ada airnya terus. Nah, pasca tanggul jebol di Dam Kali T itu, airnya nggak mengalir ke sini. Jadinya mulai kelihatan itu ada pipa yang ternyata mengalir ke sungai,’’ kata Sukirno, Senin (29/4/2024).
Menurut dia, pemilik industri tahu rumahan Muhanam memang sejak awal membuang limbah tahu langsung ke sungai. Warga tidak resah karena dulu memang tak menimbulkan bau.
Namun, belakangan limbah tahu tersebut menimbulkan bau menyengat. Warga tidak betah dan akhirnya mengeluh.
“Kami inginnya, Pak Anam ini tidak beroperasi dulu sampai ada solusi terkait dengan limbah. Kami tidak melarang jika ingin punya industri, tapi ya tolong, kami inginnya sama-sama nyaman,” katanya.
Kepala Desa Kedungputri Tri Wahyudiono akhirnya melapor kepada Forkompimcam dan pihak Dinas Lingkungan Hidup untuk menjelaskan terkait perizinan hingga teknis instalasi pengolahan air limbah. Petugas pun mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan di lapangan secara langsung.
Memang benar, Muhanam memang langsung membuang air limbah tahu ke sungai tanpa mengolahnya dulu menjadi air yang baku. [fiq/beq]