Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Limbah Akar Disulap Jadi Patung Bebek Tembus Pasar Eropa – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Limbah Akar Disulap Jadi Patung Bebek Tembus Pasar Eropa

Limbah Akar Disulap Jadi Patung Bebek Tembus Pasar Eropa

Jakarta: Siapa sangka limbah akar bambu yang kerap dianggap tak bernilai bisa diubah menjadi produk ekspor? Di tangan perajin asal Surakarta, Novi Ekawati, berhasil menyulap limbah dari akar bambu menjadi patung bebek berkualitas yang kini menembus pasar internasional. 
 
Sejak merintis Imanuella Craft pada 2013, Novi mengembangkan usaha kerajinan berbasis limbah bambu di Klaten dan Surakarta. 
 
Dia bercerita inspirasi awalnya datang saat melihat patung bebek polos berwarna natural yang dijual temannya di Facebook. Terpikir oleh Novi untuk mengembangkan produk serupa, tetapi dengan sentuhan motif khas Indonesia yang lebih menarik bagi pasar luar negeri.

Dengan mencari referensi di internet, Novi berkreasi membuat patung bebek dengan berbagai motif yang dapat menarik buyers luar negeri agar dapat menembus pasar mancanegara.
 
“Setelah melihat jualan teman saya di Facebook, saya berpikir bahwa kerajinan patung bebek ini dapat dikembangkan dengan sentuhan motif-motif khas Indonesia yang dapat menarik perhatian,” kenang Novi dikutip, Sabtu, 1 Februari 2025.
 

Novi tidak hanya sekedar memahat dan mengukir patung bebek, namun juga dilukis dengan beragam motif yang lucu dan cantik. Kreativitas ini awalnya meminat pembeli pasar lokal untuk home decor rumah. 
 
Novi lalu mencoba untuk mencari tahu pasar ekspor dengan aktif memanfaatkan berbagai program pemerintah, salah satunya adalah mengikuti Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang diselenggarakan LPEI pada 2017 lalu.
 
Melalui program CPNE itu, Novi mendapatkan berbagai benefit seperti mengikuti pameran Trade
Expo Indonesia yang merupakan salah satu pameran dagang berskala internasional terbesar di
Indonesia. 
 
Dari ajang ini, Novi mengambil kesempatan untuk menjajaki produk dan memperluas jaringan internasional.
 
Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan luar negeri, Novi juga memanfaatkan media sosial, terutama Instagram. Di akun @imanuellacraft, ia memamerkan berbagai koleksi patung bebek buatannya. 
 
Sebelum pembelian dalam jumlah besar, ia menyiapkan sampel agar calon pembeli dapat memastikan kualitas produk sesuai dengan keinginan mereka.
 
Dengan begitu, pembeli bisa melihat dan memastikan bebek kerajinan yang diinginkan sesuai
permintaan buyer. 
 
Novi mengakui, banyak pembeli luar negeri tertarik dengan patung bebek bambu ini. Menurut mereka, patung bebek buatan Imanuella Craft memiliki keunggulan seperti lukisan yang detail dan permukaan
yang halus. 
 
Tak heran, produknya kini telah diekspor ke berbagai negara seperti Inggris, Jerman, Denmark, hingga Brunei Darussalam. Baru-baru ini, Novi bahkan sukses mengirimkan satu kontainer patung bebek ke Jerman, dengan nilai ekspor mencapai USD 53,3 ribu.
 
Kehadiran Imanuella Craft juga turut memberikan kontribusi ekonomi masyarakat mulai dari
masyarakat yang mengumpulkan akar bambu hingga para perajin yang ada di sekitar lokasi usaha Imanuella Craft. 
 
Sehingga dapat dibayangkan keberlangsungan usaha Imanuella Craft dapat menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
 
“Imanuella Craft makin bisa jadi berkat bagi banyak orang, termasuk para perajin yang sudah
menggantungkan hidupnya bersama Imanuella Craft. Pesanan terus mengalir dari berbagai
sumber,” ujar dia.
 

Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, Maria Sidabutar, mengatakan keberhasilan Novi
Ekawati merupakan tujuan yang ingin dibangun LPEI dalam rangka mendorong pelaku UKM menembus pasar global, sekaligus memaksimalkan kontribusi UKM dalam menciptakan manfaat yang luas bagi kesejahteraan, pembukaan lapangan kerja dan memperkenalkan
produk lokal ke pasar internasional.
 
Maria menjelaskan, pelaku usaha berorientasi ekspor dapat mengikuti program CPNE yang
diselenggarakan oleh LPEI. Program CPNE memberikan pemahaman seluk beluk tentang ekspor diantaranya terkait dokumen ekspor, korespondensi ekspor, serta tata cara menghitung harga ekspor.
 
“Dukungan yang diberikan LPEI tidak hanya bertujuan memberikan manfaat bagi pelaku UKM saja namun kita ingin menciptakan multiplier effect, dari kontribusi UKM yang kita bina sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Maria.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Merangkum Semua Peristiwa