Lifting Migas Pertamina Hulu Indonesia Lampaui Target

Lifting Migas Pertamina Hulu Indonesia Lampaui Target

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil mencatatkan angka lifting minyak dan gas di atas target perusahaan, yakni rata-rata harian 57,6 ribu barel minyak dan 534,8 juta standar kaki kubik gas hingga kuartal III/2025.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, Sunaryanto menyebut, realisasi lifting migas yang melampaui target itu terutama didukung oleh kenaikan produksi dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam dan WK Sanga Sanga yang dikelola oleh anak perusahaan PHI, PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.

“Saya ingin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pekerja PHI-Regional 3 Kalimantan yang terus menunjukkan komitmen dan semangat untuk bekerja cerdas di tengah tantangan operasional dan bisnis yang semakin dinamis. Dari ruang kerja hingga platform produksi, dari laut hingga daratan Kalimantan, kita semua berdiri di garis yang sama yaitu menjaga operasi yang selamat, andal, dan berintegritas,” kata Sunaryanto dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

Anto, panggilan akrab Sunaryanto, menegaskan bahwa PHI memiliki komitmen untuk terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas sejalan dengan komitmen PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan energi yang berkelanjutan bagi pembangunan dan masa depan Indonesia.

“Investasi kita selama ini telah berhasil mendukung keberlanjutan produksi migas perusahaan yang sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai dengan Asta Cita pemerintah terkait swasembada energi,” tuturnya.

Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2025 ini PHI dari sisi eksplorasi telah menyelesaikan pengeboran satu sumur, yakni Sembakung Deep-001, yang menghasilkan temuan gas atau gas discovery.

Selain itu, pengeboran sumur eksplorasi Metulang Deep (MDP-1X) di WK PHM telah dimulai pada 20 September lalu. Kegiatan itu diharapkan dapat berjalan lancar, selamat, serta menghasilkan sumber daya migas yang signifikan.

Sementara itu, untuk pengeboran sumur pengembangan, PHI berhasil mencapai target 129 sumur. Kegiatan pengerjaan ulang sumur (work over) dan perbaikan sumur (well service) juga berhasil melampaui target, masing-masing mencatatkan 552 kegiatan dan 8.359 kegiatan.

Selain itu, Anto menekankan pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) sebagai fondasi keberlanjutan bisnis PHI. “Kami tidak hanya menjalankan operasi migas yang selamat dan efisien, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah kami memberi manfaat jangka panjang bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan,” ujarnya.

Komisaris Utama PHI, Meidawati juga mengingatkan pentingnya menjaga aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dan keekonomian proyek-proyek hulu migas untuk menjaga keberlanjutan investasi dan produksi perusahaan.

“Kita masih memiliki dua bulan lagi sebelum akhir tahun. Jangan lengah, terutama dalam aspek HSSE yang harus selalu menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Dia menegaskan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja sebagai modal utama keberhasilan operasi. “Setiap pekerja harus berangkat selamat, bekerja selamat, dan pulang selamat, setiap hari,” tuturnya.

Meidawati juga mendorong seluruh lini organisasi untuk terus memperkuat koordinasi dan disiplin operasional. Menurut dia, dengan pengelolaan risiko yang efektif dan kepatuhan terhadap standar HSSE, PHI diharapkan mampu menutup tahun 2025 dengan kinerja yang unggul dan berkelanjutan.