Probolinggo (beritajatim.com) – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 kembali menjadi ujian sekaligus peluang bagi sektor pariwisata di Kabupaten Probolinggo. Di tengah berbagai tantangan ekonomi, tingkat hunian hotel dan kunjungan restoran di kawasan wisata Gunung Bromo justru dilaporkan mengalami peningkatan signifikan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Rofiq, mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan internal anggota PHRI, tren pemesanan hotel dan penginapan selama libur Nataru tahun ini menunjukkan grafik naik dibanding hari normal.
“Alhamdulillah, dari laporan teman-teman PHRI Kabupaten Probolinggo, selama libur Nataru 2025 ada kenaikan booking hotel dan penginapan, termasuk juga jumlah pengunjung restoran,” ujar Rofiq saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12/2025).
Secara estimasi, tingkat okupansi hotel di kawasan penyangga wisata Gunung Bromo selama puncak libur Nataru diperkirakan berada di kisaran 70 hingga 90 persen, terutama pada penginapan kelas menengah dan homestay. Angka tersebut dinilai jauh lebih baik dibanding hari biasa yang rata-rata berada di bawah 60 persen.
Rofiq yang juga owner Rawon Nguling menegaskan, jika dibandingkan dengan periode libur Nataru tahun sebelumnya, kondisi tahun ini tergolong lebih ramai.
“Lebih ramai tahun ini dibandingkan tahun kemarin. Salah satu faktornya karena liburnya lebih panjang, sampai empat hari,” jelasnya.
Panjang masa libur tersebut dinilai memberi ruang bagi wisatawan untuk tidak hanya berkunjung singkat, tetapi juga menginap dan berbelanja kuliner. Namun demikian, PHRI juga menyoroti pentingnya pengelolaan kunjungan wisata agar lonjakan ini tidak hanya bersifat musiman, melainkan berdampak jangka panjang bagi ekonomi lokal.
PHRI Kabupaten Probolinggo berharap pemerintah daerah dapat memanfaatkan momentum libur panjang ini dengan memperkuat promosi, infrastruktur, serta kenyamanan wisatawan, khususnya di kawasan Bromo yang menjadi tulang punggung pariwisata daerah yang bertaraf internasional. (ada/ian)
