Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Libur Lebaran, Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi di Mojokerto 

Libur Lebaran, Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi di Mojokerto 

Mojokerto (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto pada libur dan arus balik Lebaran 2024. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat agar waspadai cuaca ekstrem.

Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di Jawa Timur di bulan April. Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu kabupaten yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

“Puncak arus balik Lebaran diprediksi terjadi pada H+4 Lebaran 2024 dan libur Lebaran 2024 akan terjadi pada weekend ini. Kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati karena potensi terjadi hujan masih tinggi,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, Jumat (12/4/2024).

Pihaknya mengimbau untuk menghindari berhenti di tempat-tempat berpotensi terjadi angin kencang, rawan longsor, dan banjir saat berkendara. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat melihat kondisi cuaca lewat prakiraan cuaca BMKG, dan aplikasi milik BPBD Kabupaten Mojokerto.

“Kami ada SIMONA (Sistem Informasi Mojokerto Bencana), masyakat bisa melihat dari sini kondisi cuaca sehingga bisa update wilayah-wilayah mana yang sedang terjadi hujan. Wilayah Pacet, Trawas, Gondang dan jalur arah ke Batu lewat Cangar sering kali menjadi jujukan para wisatawan,” katanya.

Para wisatawan yang sedang libur Lebaran biasanya memilih lokasi wisata di Pacet, Trawas dan Gondang. Kalaksa menjelaskan, jika tiga wilayah tersebut perlu untuk selalu diwaspadai karena merupakan wilayah di Kabupaten Mojokerto yang sering potensi terjadi bencana.

“Meski begitu, kami juga telah menyiapkan sejumlah personil yang telah stand by di masing-masing pos pam yang berada di Kabupaten Mojokerto. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto memiliki desa-desa yang teridentifikasi sebagai rawan bencana. Ini berdasarkan kajian resiko bencana yang telah kami susun,” tegasnya.

Berikut adalah daftar desa rawan bencana beserta kategori kerawanan tinggi di Kabupaten Mojokerto :

1. Kecamatan Bangsal : Desa Bangsal, Gayam, Salen, Puloniti, Pacing, Sumberwono, Ngastemi (Ancaman : banjir, angin kencang).

2. Kecamatan Dawarblandong: Desa Banyulegi, Pulorejo, Talunblandong, Cendoro, Cinandang (Ancaman : banjir, angin kencang, kebakaran hutan, kekeringan).

3. Kecamatan Dlanggu : Desa Ngembeh, Kalen, Kedunggede (Ancaman : banjir, angin kencang).

4. Kecamatan Gedeg : Desa Balongsari, Bandung, Batankrajan, Beratwetan (Ancaman: banjir, angin kencang).

5. Kecamatan Gondang : Desa Jatidukuh, Begaganlimo, Dilem, Gumeng, Kalikatir, Ngembat (Ancaman : tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan, kekeringan).

6. Kecamatan Jatirejo : Desa Jembul, Lebakjabung, Manting, Rejosari, Sumberjati, Tawangrejo, Baureno (Ancaman : banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan).

7. Kecamatan Jetis : Desa Jetis, Bendung, Paringan, Kupang, Simongagrok (Ancaman: banjir, kebakaran hutan).

8. Kecamatan Kemlagi : Desa Betro, Mojosarirejo, Mojojajar, Mojowiryo, Tanjungan (Ancaman : banjir).

9. Kecamatan Kutorejo: Desa Gedangan, Jiyu (Ancaman : banjir).

10. Kecamatan Mojoanyar : Desa Gayaman, Gebangmalang, Jabon, Sadartengah, Sumberjati, Wunut, Kwatu, Kwedenkembar (Ancaman : banjir).

11. Kecamatan Mojosari : Desa Jotangan, Kebondalem, Kedunggempol, Seduri, Randubango (Ancaman : banjir).

12. Kecamatan Ngoro : Desa Jasem, Kembangsri, Sedati, Candiharjo, Kunjorowesi, Kutogirang, Wotanmasjedong, Manduromanggunggajah (Ancaman : banjir, kekeringan).