Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Chili mengharapkan dapat membangun diplomasi yang lebih kuat dengan Indonesia melalui produk minuman Pisco. Hal itu disampaikan lewat kesempatan forum Chile-Indonesia Trade Engagement tahun ini.
Chili Trade Comissioner in Indonesia Carlos Patricio Parraguez Bravo memaparkan hingga tahun lalu, ekspor Pisco Chili mencapai rekor US$5,3 miliar, meningkat 33% dibandingkan dengan pada 2023.
Adapun pasar utamanya, lanjut dia, meliputi Amerika Serikat, Eropa, dan Amerika Selatan, serta permintaan yang terus tumbuh di China dan negara-negara Asia lainnya.
“Dalam membangun diplomasi kuliner, Chili menghadirkan Pisco, minuman distilat anggur khas dari wilayah Atacama dan Coquimbo,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Patricio menegaskan Pisco bukan hanya produk ekspor, tetapi juga simbol warisan budaya dan identitas nasional Chili.
Dia menilai dengan cita rasa yang khas dan fleksibel untuk berbagai jenis koktail, Pisco dapat menjadi jembatan rasa yang membangun kepercayaan dan kedekatan budaya antarbangsa.
Lebih jauh, Chili memandang Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara, dan melalui pendekatan diplomasi ekonomi yang proaktif, Chili berkomitmen untuk memperluas kerja sama jangka panjang di berbagai sektor.
Chili menawarkan portofolio produk ekspor yang beragam dan berkualitas tinggi, mulai dari buah segar, seafood, wine, hingga Pisco. Produk-produk ini didukung oleh sistem logistik rantai dingin yang kuat, kontrol kualitas ketat, dan komitmen nasional terhadap keberlanjutan dan inovasi.
Menurutnya dengan keunggulan musim yang berlawanan (counter-seasonal advantage), Chili mampu menyediakan pasokan sepanjang tahun, menjadikannya mitra terpercaya dalam rantai nilai global.
“Kami berharap dalam forum strategis ini dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral melalui dialog terbuka, penyelarasan kebijakan, dan kolaborasi bisnis,” terangnya.
