Lumajang (beritajatim.com) – Letusan sekunder pada sisa material erupsi awan panas Gunung Semeru kembali terjadi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Besuk Koboan, Senin (24/11/2025).
Akibatnya, hujan abu vulkanik dengan intensitas tinggi ikut mengguyur kawasan jembatan Besuk Koboan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal ini menyebabkan kepulan asap yang membawa abu vulkanik beterbangan hingga membatasi jarak pandang bagi pengendara di kawasan terdampak.
Selain itu, hujan abu vulkanik yang dengan intensitas tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, letusan sekunder muncul karena adanya pertemuan antara material vulkanik sisa erupsi Gunung Semeru dengan air hujan.
Saat hujan mengguyur material vulkanik yang masih panas di aliran sungai, kepulan asap akan langsung muncul dan bercampur dengan udara.
“Jadi, pascaerupsi memang endapan material vulkanik akan menimbulkan letusan sekunder saat hujan terjadi,” terang Yudhi, Senin (24/11/2025).
Hujan abu yang menutup jarak pandang membuat petugas harus melakukan sistem buka tutup bagi kendaraan di sepanjang jalur Piket Nol penghubung Lumajang-Malang.
“Untuk sementara karena abu vulkanik yang muncul bersamaan dengan letusan sekunder sangat tebal, jalur di jembatan Besuk Kobokan ditutup sementara,” ungkap Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Jauhar Ma’arif. (has/but)
