Legislator Desak Dosen UIM yang Ludahi Kasir Disanksi Tegas: Dia ASN!
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani (Ari) meminta agar dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) Amal Said (AS) disanksi tegas usai viral meludahi kasir swalayan.
Ari turut mengungkit status Amal Said yang merupakan aparatur sipil negara (ASN).
“Karena yang bersangkutan berstatus ASN, sanksi harus ditegakkan secara tegas dan proporsional sesuai peraturan, mulai dari sanksi disiplin ASN, sanksi etik oleh perguruan tinggi, hingga permintaan maaf terbuka, agar menimbulkan efek jera sekaligus menjadi pelajaran bahwa ruang publik dan dunia akademik menuntut sikap beradab, bukan arogansi,” ujar Ari kepada
Kompas.com
, Senin (29/12/2025).
Ia menegaskan, sikap meludahi tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab, merendahkan martabat kemanusiaan, dan sama sekali tidak dapat ditoleransi dalam kehidupan sosial mana pun.
Dia berpandangan bahwa peristiwa tersebut sangat disayangkan dan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Dosen adalah pendidik sekaligus teladan moral di ruang publik, sehingga sikap arogan, apalagi tindakan meludah kepada pekerja layanan, jelas bertentangan dengan nilai etika akademik, adab sosial, dan martabat profesi pendidik,” jelasnya.
Maka dari itu, Ari menyebutkan, alasan emosi tidak dapat menjadi pembenaran bagi Amal Said.
“Alasan emosi tidak bisa dijadikan pembenaran, karena pengendalian diri justru menjadi bagian dari integritas seorang dosen,” imbuh Ari.
Sebelumnya, Amal Said yang viral usai meludahi kasir swalayan meminta agar kasus bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Amal menyampaikan, setelah videonya tersebut viral di berbagai platform media sosial, nama baiknya pun tercoreng hingga karirnya sebagai dosen terancam.
“Sekarang ini sudah rusak nama saya, bahkan mungkin juga berakibat ke tempat kerja saya ini. Rusak sekali saya ini. Satu detik saya berbuat itu, 33 tahun saya pegawai, mengajar, ribuan mahasiswa saya selesaikan, masa sedetik itu rusak segalanya, tidak sebanding,” kata Amal dikonfirmasi
Kompas.com
, Minggu (28/12/2025).
Amal juga berharap kasus yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Dia juga menyampaikan, agar kasir wanita berinisial N (21) juga mengakui kesalahannya sehingga masalah tersebut tidak berlarut-larut.
“Harapan saya, orang itu juga harus sadar, mengakui juga dirinya punya kekhilafan, kita kan manusia bisa saling khilaf dalam kondisi tertentu. Saya tidak mau kasih panjang masalah, kalau bisa diselesaikan baik-baik saja, dosa-dosa saya tanggung sendiri,” ujar Amal.
Amal menganggap saat peristiwa itu terjadi dirinya sama sekali tidak menyerobot antrean.
“Awalnya memang saya singgah untuk membeli camilan, setelah saya ambil belanjaan, turunlah saya ke kasir, saya antre di situ, saya sama sekali tidak menyerobot, saya ikut antrean,” ucap Amal.
Saat tengah mengantre, kasir yang tidak berada jauh darinya sudah kosong. Dia pun berinisiatif untuk pindah ke kasir tersebut.
“Saya lihat ada kasir yang sudah kosong antreannya, jadi maksud saya supaya lebih ringkas apalagi masih ada orang di belakang saya, akhirnya saya ke sebelah ke kasir yang sudah kosong antreannya,” jelas dia.
Amal mengaku, cara menegur kasir tersebut seakan-akan tidak menghargai dirinya hingga akhirnya dia tersinggung dan spontan meludahi petugas wanita itu.
“Setelah saya ditegur itu saya merasa dilecehkan, merasa dihina, saya ini orang tua, masa saya diperlakukan seperti itu. Kalau orang Bugis-Makassar diperbuat begitu kayak seperti tidak hargai, dihinakan, begitu saya rasakan saat itu,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Legislator Desak Dosen UIM yang Ludahi Kasir Disanksi Tegas: Dia ASN!
/data/photo/2025/02/03/67a0b36b2ee17.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)