MANTAN pemain Manchester United, Nemanja Vidic, bergabung dengan Setan Merah pada 2006 dari Spartak Moscow. Meskipun pada saat para penggemar tidak terlalu menaruh harapan padanya, dengan cepat bek tengah asal Serbia itu memantapkan dirinya sebagai salah satu bek tengah terkemuka di Eropa.
Sepanjang kariernya, dia memenangkan lima gelar Liga Premier, tiga Piala Liga, satu Liga Champions UEFA, dan satu Piala Dunia Klub FIFA bersama United. Satu musim setelah Ferguson pensiun dari sepak bola, Vidic meninggalkan United ke Inter saat dia menghabiskan satu setengah tahun sebelum gantung sepatu.
Dalam wawancaranya dengan The Times, Vidic mengungkapkan kepribadian dan kemampuan beradaptasi Ferguson sebagai hal yang membuat dia spesial bagi para anak asuhnya, pada saat itu. “Dia orang pertama yang membawa ilmuwan olahraga ke dalam sepak bola. Dia tidak takut memberikan kesempatan kepada generasi baru, kepada pemain muda, dan dialah yang benar-benar memberikan kesempatan kepada pelatih muda untuk menjalankan sesi latihan, untuk bermain. dalam pola modern, seperti Carlos Queiroz,” kata Vidic.
“Sir Alex memahami sepak bola selalu bergerak tetapi dia tetap mempertahankan identitasnya. Dia tahu sepak bola yang ingin dia mainkan tetapi selalu berusaha untuk berkembang dan menjadi yang terdepan, bukan ketinggalan zaman. Saya melihat mentalitasnya yang kuat dan kepemimpinannya yang kuat,” lanjut mantan pemain Timnas asal Serbia tersebut.
“Yang saya lihat selama 20 tahun di sepak bola, saya tidak mengenal pelatih lain dengan kemampuannya untuk mengelola sekelompok besar orang, untuk berkomunikasi dengan media, pemain, staf, dan memiliki visi yang jelas tentang yang dia inginkan. Saya percaya bahwa kekuatan terbesar Sir Alex adalah komunikasi dengan orang-orang, arahannya, dan dia tahu yang diinginkannya. Dia seorang pemenang,” tambahnya.
Vidic mengungkapkan bahwa Sir Alex Ferguson selalu memberi anak asuhnya kepercayaan yang membuat mereka selalu memberi yang terbaik baginya. Bahkan, Vidic mengungkapkan bahwa Sir Alex tidak akan mengambil pemain manapun untuk ditukar dengan pemainnya. “Dan dia mempercayainya. Jika Anda memainkan permainan yang bagus, dia berkata, ‘Saya tahu, saya tahu, itu Anda, itu normal’. Dia memiliki aura yang memberi Anda perasaan dukungan dan kepercayaan diri,” beber Vidic. (OL-14)
