Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Lebih Tua dari Dinosaurus, Fosil Hidup Ini Selamat dari Bom Hiroshima

Lebih Tua dari Dinosaurus, Fosil Hidup Ini Selamat dari Bom Hiroshima

Jakarta

Dalam tiga detik pertama setelah bom nuklir ‘Little Boy’ dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, oleh tentara sekutu pada 1945, segala bentuk kehidupan dalam radius ledakan langsung musnah. Namun ada yang selamat dan berhasil bertahan dari ledakan dahsyat ini.

Dikutip dari GeoTV, saat ledakan terjadi suhu melonjak hingga 3.870 Celcius lebih dari titik nol hingga sejauh 3,2 km. Bahkan bangunan pun meleleh dan kota berubah menjadi abu saat api berkobar di Hiroshima.

Enam pohon Ginkgo biloba yang berdiri sekitar satu km lebih dari pusat ledakan, selamat dari peristiwa itu. Meskipun daun-daunnya berguguran dan ranting-rantingnya hangus akibat ledakan, keenam pohon itu hidup kembali dalam beberapa bulan. Bagi mereka, ledakan dahsyat itu hanyalah salah satu dari jutaan masalah hidup yang harus diatasi, kemudian melanjutkan hidup.

Fosil Hidup

Sejak itu, kisah Ginkgo biloba yang tetap hidup setelah bom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menjadi terkenal. Pohon-pohon ini juga disebut sebagai fosil hidup.

Alasan menyebut Ginkgo biloba sebagai fosil hidup adalah karena pohon itu berasal dari 290 juta tahun yang lalu pada periode Permian, periode kepunahan massal yang sangat parah hingga mengakibatkan 96% dari semua spesies laut dan sekitar tiga dari empat spesies di daratan mati, hutan-hutan musnah dan tidak hidup kembali hingga 10 juta tahun kemudian.

Dari lima kepunahan massal, Permian-Trias adalah satu-satunya yang mengakibatkan sejumlah besar spesies serangga punah. Evolusinya begitu berat sehingga butuh waktu empat hingga delapan juta tahun bagi ekosistem laut untuk pulih.

Periode ini bahkan mendahului masa ketika dinosaurus menjelajahi Bumi. Ginkgo biloba bertahan dan tetap sama selama ribuan tahun dengan struktur daun berbentuk kipas.

Mereka berkembang biak di seluruh Laurasia, anak benua utara, selama jutaan tahun hingga kepunahan Cretaceous-Paleogen yang memusnahkan dinosaurus.

Banyak spesies yang punah, tetapi Ginkgo tetap kuat. Pada akhir Pleistosen, mereka terisolasi dari populasi di China. Mereka bisa saja menghadapi kepunahan, tetapi mereka diselamatkan karena ketahanan mereka, dan yang mengejutkan, manusia membantu mereka mengatasi tantangan tersebut.

Fosil hidup tersebut diduga telah punah di alam liar hingga awal abad ke-20, tetapi ditemukan berkembang biak ketika populasi kecilnya ditemukan kembali di daerah terpencil di China. Para peneliti berspekulasi bahwa mereka diawetkan oleh para biksu Buddha.

Saat ini, pohon yang telah melewati Zaman Es, kepunahan massal, dan ribuan perubahan lingkungan yang dialami Bumi ini tersebar luas di jalan-jalan kota, taman, dan beberapa tempat lain di seluruh dunia.

Kemampuan mereka menoleransi racun lingkungan, terutama dari sesuatu yang mematikan seperti bom nuklir, sangat penting di dunia yang sangat tercemar oleh polusi, hama, dan cuaca buruk di zaman sekarang.

(rns/fay)