Lebih dari 1000 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Jombang

Lebih dari 1000 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Jombang

Jombang (beritajatim.com) – Lebih dari 1000 KK (Kepala Keluarga) terdampak banjir yang menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Jombang. Jumlah persisnya 1.307 KK. Mereka tersebar di Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, serta Sumobito.

Walhasil, tren air di tiga kecamatan tersebut berangsur surut, Minggu (10/3/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Namun kondisi terparah adalah di Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung. Saat ini ketinggian air antara 30 hingga 50 cm.

Mulai awal Maret 2024, Desa Kademangan sudah tiga kali disambangi banjir. Selain Kademangan, desa di Kecamatan Mojoagung yang juga disergap banjir adalah Betek, Mancilan, serta Desa Karobelah. Di tiga desa itu banjir juga mulai surut.

“Di Desa Kademangan yang terdampak sebanyak 275 KK, kemudian Desa Mancilan sebanyak 215 KK, lalu Desa Mancilan 70 KK, dan Desa Karobelah sebanyak 217 KK,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang Syamsul Bahri, Minggu (10/3/2024).

Sementara itu di Kecamatan Mojowarno yang diterpa banjir adalah Desa Selorejo. Desa ini air juga sudah surut, namun jumlah warga yang terdampak sebanyak 380 KK atau 800 jiwa. Lalu di Kecamatan Sumobito, kawasan yang terendam banjir adalah Dusun Balongsono Desa Talunkidul dan Dusun Grudo Desa Madyopuro.

Di Balongsono, ketinggian air antara 30 hingga 90 cm. Sedangkan warga yang terdampak sebanyak 150 KK atau kisaran 510 jiwa. Kemudian di Dusun Grudo ketinggian air 20 hingga 40 cm. “Semuanya berangsur surut. Dari beberapa lokasi itu, total warga terdampak 1.307 KK,” lanjutnya.

Apa penyebab banjir di tiga kecamatan itu? Syamsul menjelaskan, banjir di Mojowarno, Mojoagung dan Sumobito disebabkan hujan deras di hulu Sungai Gunting, Sungai Catak Banteng dan Sungai Pancir pada Sabtu (9/3/2024) siang hingga malam. “Air sungai kemudian meluap menggenangi permukiman,” pungkas Syamsul. [suf]