Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

Lebih Banyak Anak Meninggal atau Sakit Parah Akibat Flu di Tengah Menurunnya Tingkat Vaksinasi

JAKARTA – Musim flu tiba membawa tantangan baru bagi kesehatan anak-anak, terutama di tengah kecenderungan penurunan angka vaksinasi. Baru-baru ini, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkap bahwa lebih banyak anak kini menderita kasus flu parah atau bahkan meninggal dunia. Angka yang mencemaskan mengingat cara paling efektif melawan influenza hampir selalu disebut adalah vaksinasi rutin. Fenomena ini menuntut kesadaran lebih dari orang tua dan masyarakat luas, agar langkah pencegahan kembali mendapat prioritas utama dalam keseharian keluarga.

Laporan CDC, melansir Medical Daily, Senin, 29 September menyebutkan bahwa musim flu 2024–2025 mencatat sejumlah kejadian ekstrem di kalangan anak-anak: 109 kasus anak yang didiagnosis dengan encephalopathy nekrotik akut (Acute Necrotizing Encephalopathy, ANE), suatu kondisi peradangan otak yang sangat serius, setelah terinfeksi virus influenza. 

Data lain menunjukkan bahwa dari kasus encephalopathy terkait influenza yang status vaksinasinya diketahui, 84 persen anak-anak tersebut belum pernah divaksinasi.  Di sisi lain, tahun lalu tercatat 280 kematian bayi dan anak akibat komplikasi flu, angka tertinggi sejak pandemi H1N1 tahun 2009–2010. 

Para ahli infeksi anak menyatakan bahwa sulit untuk memprediksi siapa yang akan mengalami bentuk flu paling parah. Sehingga mereka menganjurkan vaksinasi bagi semua anak usia minimal enam bulan ke atas sebagai tindakan preventif. 

Ironisnya, di tengah naiknya risiko komplikasi, justru terjadi penurunan angka vaksinasi influenza. CDC terus mendorong agar orang tua dan tenaga kesehatan mempertahankan atau meningkatkan cakupan imunisasi flu.  Dewan Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices, ACIP) juga telah merekomendasikan perubahan pedoman imunisasi COVID-19, namun rekomendasi untuk vaksin flu tetap tegas: semua anak usia enam bulan ke atas sebaiknya menerima vaksin tahunan.

Mengapa Vaksinasi Flu Penting bagi Anak?

Perlindungan dari komplikasi berat

Vaksin influenza membantu mencegah terjadinya kondisi parah seperti pneumonia, infeksi sekunder, atau kerusakan organ, termasuk otak pada kasus ANE.

Mengurangi beban sistem kesehatan

Bila banyak anak terinfeksi parah, tekanan terhadap fasilitas kesehatan akan meningkat, peningkatan kunjungan ke rumah sakit, rawat inap, dan kebutuhan perawatan intensif.

Dengan semakin banyak anak yang divaksin, risiko penularan ke orang rentan (bayi, lansia, penderita penyakit kronis) juga menurun.

Tips Memastikan Perlindungan Optimal Bagi Anak

Pastikan anak Anda mendapat vaksin influenza tahunan, terutama sebelum musim flu mulai.Konsultasikan ke dokter apabila anak memiliki kondisi kronis atau gangguan imun.Terapkan protokol higienis: cuci tangan rutin, tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, hindari kerumunan saat wabah.Perhatikan gejala serius (sesak napas, muntah hebat, kebingungan), dan segera cari pertolongan medis.

Penurunan vaksinasi yang terjadi saat ini menjadi sinyal alarm bahwa Anda tak boleh lengah terhadap ancaman penyakit musiman. Lindungi generasi muda dengan kesadaran dan tindakan preventif karena kesehatan anak adalah investasi paling berharga.