JAKARTA – Saat memasuki masa menopause, perempuan akan mengalami penurunan kadar hormon estroge. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang harus disikapi dengan bijak agar tidak mengganggu kesehatan tubuh dan mental.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi kenaikan berat badan saat menopause adalah dengan olahraga. Pilihan olahraga yang paling tepat untuk kesehatan tubuh saat memasuki usia menopause adalah latihan kekuatan otot.
Founder Move Inc. & Menopause Transition Coach, Mia Fitri, mengatakan bahwa dengan latihan kekuatan otot dapat mepertahankan otot dan memadatkan tulang dengan baik, terutama saat menopause.
“Strength training adalah anti-aging terbaik, kenapa? Karena dia mempertahankan massa otot dan memadatkan tulang,” ungkap Mia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Strenght training adalah jenis olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan toot dengan memberikan beban di otot. Beban ini bisa berasal dari alat dumbbell, barbel, resistance band, atau berat badan sendiri.
Dalam melakukan strenght training tersebut, Mia mengatakan perlu dilakukan secara konsisten dengan berat alat yang sesuai untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Tapi mengangkat bebannya yang cukup menantang ya, karena tidak semua latihan beban itu menambah massa otot. Kalau angkat beban cuma 1 kg dan biasa gendong anak 6 kg, ya nggak akan ngaruh,” jelasnya.
Dokter Ni Komang Yeni, Sp.OG, MM, MARS, juga menyampaikan bahwa latihan kekuatan otot memang sangat penting untuk perempuan menopause.
Hal tersebut untuk mencegah kehilangan massa otot yang biasa dialami perempuan menopause, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan masalah kesehatan lainnya.
“Jangan sampai terlalu kehilangan massa otot. Banyak perempuan, terutama menjelang dan saat menopause, mengalami sarkopenia (kehilangan massa otot) secara alami,” pungkas Dokter Yeni.
