Laporan Polisi Berbeda, Istri Iptu Tomi Marbun Curiga Ada Kejanggalan

Laporan Polisi Berbeda, Istri Iptu Tomi Marbun Curiga Ada Kejanggalan

Jakarta, Beritasatu.com – Istri Iptu Tomi Samuel Marbun atau Iptu Tomi Marbun, Riah Ukur Tarigan, mengungkapkan, laporan dari Polres Bintuni, Papua Barat mengenai hilangnya suaminya berbeda-beda. Kejanggalan inilah yang membuatnya curiga ada yang disembunyikan oleh pihak Polres Bintuni.

Riah Tarigan menjelaskan, dirinya menerima tiga laporan yang tidak sama dari berbagai pihak di Polres Bintuni, yakni wakapolres, kapolres, dan kanit Resmob Bintuni.

“Masing-masing memberitahu saya tentang penyebab yang berbeda-beda,” ujar Riah dengan suara terbata-bata dikutip dari channel YouTube, Minggu (9/3/2025).

Riah melanjutkan, sebelum suaminya menghilang, Iptu Tomi Marbun sempat berpamitan untuk bertugas pada 15 Desember 2024.

“Suami saya pamit berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB, dan mengatakan akan menuju rumah Pak Kanit Resmob,” jelasnya.

Sebagai informasi, Riah mengungkapkan bahwa suaminya sempat menghubunginya lagi sebelum naik ke lokasi tugas sekitar pukul 23.00 WIB.

“Dia bilang akan singgah ke rumah sekitar jam itu untuk berpamitan. Namun setelah itu, tidak ada kabar lagi. Saya coba menghubungi, tetapi tidak ada respons,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pada 18 Desember 2024, Riah menerima kabar dari wakapolres Bintuni yang datang bersama istri, menginformasikan long boat yang digunakan oleh suaminya terbalik.

“Saya diberitahu bahwa suami saya hilang dan hanya anggota lain yang selamat,” ungkapnya.

Namun, informasi yang diberikan semakin membingungkan. Tidak lama setelahnya, Riah dihubungi oleh kapolres Bintuni yang mengatakan suami Riah tergelincir dari long boat.

“Dia mengatakan suami saya duduk di belakang, mungkin salah pijak, sehingga tergelincir. Anggota lain di dalam long boat tidak mengetahui hal itu,” cerita Riah.

Keesokan harinya, Riah kembali mendapat informasi berbeda dari Kanit Resmob Bintuni, Roland.

“Dia mengatakan, suami saya sempat berenang, terbawa arus, dan berdiri di tandusan. Air di sana katanya hanya sebatas lutut, namun tidak lama setelah itu suami saya hilang tersapu arus,” ungkapnya.

Perbedaan keterangan yang didapatkan dari tiga pejabat Polres Bintuni tersebut semakin membuat Riah merasa kebingungan dan curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres terkait hilangnya suaminya, Iptu Tomi Marbun.

“Saya mulai berpikir, kenapa ada tiga orang dari Polres Bintuni yang datang dengan cerita yang berbeda-beda? Saya merasa ada yang ditutupi. Itu sebabnya saya berani berbicara, agar suami saya bisa ditemukan,” tutup Riah dengan penuh harap agar suaminya, Iptu Tomi Marbun bisa segera ditemukan.