Dia mencontohkan anggaran konsumsi rapat yang mencapai Rp 60 miliar. Anggaran tersebut disebar ke seluruh perangkat kerja daerah, mulai dari kelurahan, kecamatan, kedinasan, pimpinan, 3 RSUD dan 35 Puskesmas yang ada di Kota Tangsel.
“Kalau mau dirinci ada di dokumen lain lagi. Kalau dalam LKPD ini hanya data keseluruhan saja, kalau mau dirinci lagi tebalnya bisa lebih dari 500 lebih halaman,” kata Benyamin.
Diklaim pula, anggaran konsumsi itu dipakai untuk kegiatan selama setahun. Mulai dari Musrembang tingkat kelurahan, kecamatan hingga Kota Tangsel, lalu ada Tangsel Mengaji, Tangsel Berselawat, gemar makan ikan, hingga ratusan kegiatan lain yang diklaim melibatkan masyarakat.
“Dan seluruh pengadaan makanan dan minuman ini pun dipesan ke UMKM Kota Tangsel,” klaimnya.
Terkait anggaran belanja alat kantor (ATK) hingga souvenir, Benyamin menjelaskan untuk pembiayaan alat kantor seluruh perangkat daerah hingga ke tingkat kelurahan. Selain itu, untuk 500-an lebih kegiatan pelatihan masyarakat.
“Misalnya saja membordir, setiap peserta nanti ada sertifikat serta alat bantu untuk usaha bordirnya. Begitu juga dengan barista dan bentuk pelatihan lainnya,” ujarnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5233820/original/029337500_1748325654-IMG_20250527_121002_066.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)