Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus berinovasi dalam meningkatkan pembinaan kemandirian warga binaan, khususnya dalam program ketahanan pangan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengajak warga binaan menanam bibit kangkung di area sekitar tembok keliling lapas.
Penanaman tanaman hortikultura ini dilakukan pada Kamis (20/2/2025) dengan memanfaatkan lahan kosong di lingkungan lapas. Warga binaan dengan antusias mengikuti kegiatan ini dan mempelajari teknik menanam serta merawat kangkung yang dikenal sebagai tanaman dengan pertumbuhan cepat.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Lapas Kelas IIB Mojokerto dalam mendukung program ketahanan pangan yang selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Program ini sejalan dengan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia.
“Kami akan terus berupaya mendukung dan melakukan peningkatan program ketahanan pangan yang digagas Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Tidak hanya warga binaan, keluarganya pun akan mendapatkan manfaat dari peningkatan ketahanan pangan ini,” ungkap Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan.
Sebelumnya, hasil panen sayur dari lahan ketahanan pangan Lapas Kelas IIB Mojokerto telah dimanfaatkan untuk konsumsi warga binaan. Selain itu, panen sayur juga dibagikan kepada keluarga warga binaan guna membantu meringankan beban ekonomi mereka.
“Saya sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini. Di sini saya bisa mempelajari cara menanam dan merawat sayur serta memenuhi kebutuhan pangan kami sendiri,” ujar salah satu warga binaan Lapas Kelas IIB Mojokerto.
Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto berharap dapat meningkatkan keterampilan warga binaan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat. Keterampilan tersebut diharapkan memberikan dampak positif bagi diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar. [tin/beq]